Depokrayanews.com- Belum lama Elly Farida menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok. Tapi kerja kerasnya bersama tim sudah membuahkan hasil yang luar biasa. Kota Depok berhasil meraih Penghargaan Pakarti Utama Pelaksana Terbaik III KB Kesehatan Nasional dari Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Ny Erni Guntarti Tjajo Kumolo.
Penghargaan itu diserahkan pada acara puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV tahun 2017 yang berlangsung di Lampung pada 15 Juli 2017 lalu. Tidak berlebihan kalau kemudian Kota Depok meraih penghargaan itu, karena Ketahanan Keluarga menjadi salah satu program unggulan di Kota Depok.
Elly Farida tidak menduga sama sekali akan meraih penghargaan itu. Apalagi Elly Farida belum sampai dua tahun menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok. Perjuangan yang pendek dan maksimal, ternyata sudah membuahkan penghargaan luar biasa.
Tidak heran kalau kemudian Elly Farida merasa kaget ketika diumumkan menjadi Pelaksana Terbaik III se Indonesia. “ Meskipun tidak menduga, tapi saya merasa senang dan bersyukur. Saat menerima penghargaan, Ibu Erni Tjahjo Kumlo berpesan agar saya harus semangat dan semangat lagi,” kata Elly Farida.
Menurut Elly, Pakarti Utama Pelaksana Terbaik III KB Kesehatan Nasional diraih Kota Depok, karena Depok merupakan pemenang lomba Kesatuan Gerak (Kesrak) PKK-KB-Kes dan Lingkungan Bersih Sehat (LBS) Tingkat Nasional Tahun 2017. Ketika itu, Kota Depok diwakili oleh Kelurahan Duren Seribu , Kecamatan Bojongsari. Selain itu, Kota Depok juga dinilai kompak dalam melaksanakan program, termasuk kader-kader PKK.
“Selain itu, ada juga inovasi program minum susu dan makan telur dan Gerimis Bay yaitu, Gerakan Minum Susu untuk Balita dan Adiyuswa,” kata Bunda Elly, panggilan Elly Farida. Selama ini gerakan minum susu dan makan telur, plus makan ikan hanya untuk anak usia sekolah dan program itu selalu dilaksanakan di sekolah. Tapi oleh Elly Farida, program itu dikembangkan termasuk untuk balita dan adiyusma.
Meski sudah meraih juara, tapi Bunda Elly belum puas dengan capaian yang ada. Berbagai program sudah disiapkan, termasuk melakukan studi banding ke beberapa daerah yang dianggap lebih baik dalam penerapan Ketahanan Keluarga, seperti Solo, Yogyakarta, dan Cimahi.
Selanjutnya, Bunda Elly, akan melakukan berbagai langkah untuk memperkuat pelaksanaan program Ketahanan Keluarga di Kota Depok. “ Semua langkah itu agar kami semakin termotivasi. Saya berterima kasih ke semua pihak yang telah bersama-sama bekerja keras. Penghargaan bukanlah capaian akhir melainkan pemicu untuk lebih baik lagi di masa mendatang,” kata Elly Farida.
Selama ini, Bunda Elly seperti tidak kenal lelah berkeliling Kota Depok untuk berbicara tentang pentingnya Ketahanan Keluarga. Apalagi selama ini, tingkat perceraian di Kota Depok sangat tinggi. Bahkan perempuan merupakan yang paling banyak menggugat cerai. Masya Allah.
Usai dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK pada Februari 2016 lalu, Elly Farida seperti langsung tancap gas, berjuang bagaimana menjadikan Kota Depok sebagai Kota Ketahanan Keluarga. Tahap demi tahap dilakukan agar program Ketahanan Keluarga itu menjadi tekad bersama baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Yang pertama menjadi target Bunda Elly adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kemudian baru ke kader PKK, dan masyarakat. Kenapa OPD yang pertama ? Rupanya Bunda Elly ingin agar semua OPD memahami terlebih dahulu apa dan bagaimana program Ketahanan Keluargai. Kalau semua OPD sudah memahami, maka secara tidak langsung mereka akan menjadi corong pemerintah kepada masyarakat. Sebab tidak mungkin pekerjaan ,merubah mindset masyakat dalam waktu singkat, bisa dilakukan oleh seorang Elly Farida, mekipun notabene adalah istri Walikota Depok, Mohammad Idris.
“Dalam sehari, saya bisa menghadiri lebih dari tiga kegiatan untuk menyosialisasikan program Ketahanan Keluarga. Semua ditekadkan dalam hati guna ikut berkontribusi dalam pembangunan Depok,” kata Bunda Elly suatu ketika.
Dalam program sosialisasi itu, Bunda Elly selalu mengajak dinas terkait yakni Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga (DPAPMK). Meski seorang laki-laki, Eka Bachtiar sebagai kepala DPAPMK ternyata cukup lincah juga bergerak, apalagi kemudian dibantu kepala bidang terkait.
Bunda Elly menyadari tidak gampang memberikan pemahaman kepada masyarakat, apa itu ketahanan keluarga, kemudian apa yang harus dilakukan. ‘’Yang saya lakukan adalah menanamkan pemikiran ke semua pihak, bahwa ketahanan keluarga adalah pondasi suksesnya pembangunan,” kata Ibu dari enam orang anak itu.
Menurut Bunda Elly, keluarga adalah pondasi utama dalam membangun sistem dan tatanan social yang kemudian menjadi basis ketahanan nasional. Karena itu, Bunda Elly selalu mendorong agar para kader PKK selalu memberikan bimbingan kepada orangtua untuk menjadi unit pendidikan pertama yang memberikan dasar kepribadian, karakter, agama dan hal positif lainnya. Rupanya hasil dari kerja keras Bunda Elly bersama tim berbuah manis.
Paling tidak, Bunda Elly sudah bisa mengukur bahwa apa yang dilakukannya selama ini bersama tim ternyata berada pada rel yang benar. Ke depan, tentu akan ada gerakan lain yang memberi dampak yang jauh lebih besar ketimbang sebuah penghargaan.
Pekerjaan rumah Bunda Elly dalam menciptakan Ketahanan Keluarga sangat banyak, karena ujung-ujungnya adalah bagaimana meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Ibu-ibu rumah tangga yang tadinya tidak produktif bisa membantu kepala keluarga dengan membuat sesuatu yang bernilai ekonomi di rumah, tanpa harus keluar rumah. Bila kesejahteraan meningkat, maka Ketahanan Keluarga akan semakin kuat.
Tingginya angka perceraian di Depok, salah satunya adalah karena masalah ekonomi. Penghasilan kepala keluarga tidak cukup, sementara ibu rumah tangga tidak bisa membantu dengan keahlian yang dia punya. Lama-lama ketahanan keluarga menjadi rapuh dan hancur. (adi)
Comment