DEPOKRAYANEWS.COM- Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kini menjadi tokoh yang paling disorot dalam bursa Pilpres 2024. Itu karena dua gubernur tersebut memiliki elektabilitas yang terus bersaing di papan atas diberbagai surve
Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan pemenang Pilpres 2024 akan diketahui dengan mudah apabila duet Anies Baswedan – Ganjar Pranowo bisa terealisasi. Partai NasDem menyebut Anies-Ganjar adalah pasangan pemersatu bangsa.
“Kalau Anies-Ganjar, selesai dong. Bagus,” kata pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) itu melalui layanan pesan seperti dilansir jpnn, Minggu 26 Juni 2022.
Menurut Hendri, ada sejumlah partai yang bisa mengusung pasangan Anies-Ganjar pada Pilpres 2024, yakni PDIP, NasDem, Demokrat, dan PKS. Namun, poros empat partai itu sulit terwujud bila melihat pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto secara tegas mengatakan sulit bagi PDIP untuk bekerjasama dengan PKS dan Demokrat. Terutama dengan PKS, ada perbedaan ideologi.
“Jadi, sampai hari ini kelihatannya susah kalau versi sekjen PDIP,” kata dosen Universitas Paramadina itu. Namun demikian, menurut dia, koalisi PDIP, NasDem, Demokrat, dan PKS masih bisa terjadi, karena ketum parpol berlambang banteng itu, Megawati Soekarnoputri belum bersikap soal Pilpres 2024
Saat disinggung kemungkinan pengusungan duet Anies-Ganjar tanpa melibatkan PDIP, Hendri menyebut hal itu sulit terwujud karena Ganjar merupakan kader PDIP. Hendri mengatakan Gubernur Jawa Tengah itu sulit berkontestasi pada Pilpres 2024 tanpa PDIP. “Kalau Ganjar mesti ada PDIP-nya,” kata Hendri.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan pasangan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo atau sebaliknya memang prospektif.
“Baik Anies maupun Ganjar sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi. Secara matematis, mereka bila dipasangkan akan memperoleh elektabilitas tinggi,” kata dia.
Namun pendekatan matematis itu, katanya, tidak berlaku dalam politik, khususnya terkait elektabilitas. Sebab, dua sosok yang elektabilitas tinggi bila dipasangkan bisa jadi justru akan menurun.
Hal itu dapat terjadi karena pendukung masing-masing calon bisa saling meniadakan. Pendukung Anies bisa saja menarik dukungannya bila berpasangan dengan Ganjar. Begitu juga sebaliknya.
“Penyebabnya, pendukung Anies dan Ganjar seperti minyak dan air. Kedua pendukung kerap saling meniadakan,” jelasnya.
Karena itu, bila dua sosok itu disatukan, elektabilitasnya bukan bertambah. Elektabilitasnya mereka bila dipasangkan bisa saja menjadi berkurang.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui telah memberikan usulan nama calon presiden dan calon wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo. Usulan itu diberikan sebagai salah satu upaya menghindari polarisasi pada Pemilu 2024.
Salah satu usulan nama capres-cawapres yang dipercaya bisa menghindari polarisasi politik masyarakat ialah Anies – Puan atau Anies – Ganjar. “Itu, saya akui iya,” ujar Paloh di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis 23 Juni 2022 lalu. (mad/ril)
Comment