Depokrayanews.com- Gedung-gedung tinggi semakin banyak di Jakarta, sudah menyamai negara-negara maju di dunia, seperti Amerika, Hongkongkong, Jerman, Inggris dan China. Hampir semua negara itu punya gedung tinggi yang kemudian sering dijadikan icon.
Di Indonesia, dulu orang kenal Gedung BNI 46 sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan 46 lantai. Kemudian beberapa tahun kemudian muncul Gama Tower yang lebih tinggi lagi dari BNI. Lalu sekarang gedung apa yang paling tinggi ?
Ternyata Autograph Tower, atau yang lebih dikenal dengan Thamrin Nine Tower 1. Gedung dengan 75 lantai super mewah itu terletak di wilayah Thamrin Nine yang berada di Jl. M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Tinggi gedung itu, sampai 385,5 meter, menyalip Gama Tower yang setinggi 282,9 meter.
Pembangunan yang dimulai sejak 2013 tersebut baru rampung pada tahun lalu itu menelan biaya senilai Rp7 triliun.
Siapa pemilik Autograph Tower itu? Pemilik gedung ini ialah Alvin Gozali, pendiri PT Putra Gaya Wahana (PGW) yang telah eksis semenjak 8 April 1993. Dia merupakan lulusan dari Boston College, yang mengambil studi ilmu keuangan dan komunikasi.
Mengutip website rukamen, konsentrasi bisnis PGW sebelumnya ada di dunia tekstil. Tapi bisnis tekstil Alvin mulai mengalami gejolak sejak tahun 2009 hingga jatuh di titik terendah. Tak hanya PGW, bahkan sekitar 188 industri tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah banyak yang terpaksa gulung tikar.
Melihat fenomena ini, Alvin menyadari bisnis tekstil sudah mulai kehilangan masa kejayaannya. Namun, dia juga melihat peluang bisnis properti yang menjanjikan di Indonesia. Karena itu, Alvin Gozali membawa perusahaan pindah haluan dan konsentrasi ke dunia properti.
PGW diketahui luas dengan Gedung UOB sebagai properti paling khas di wilayah Thamrin yang kemudian bertransformasi menjadi Thamrin Nine. Dikutip dari website Thamrin Nine, wilayah megah ini menempati tanah seluas 5,2 hektare dengan luas keseluruhan bangunan 470 ribu meter persegi.
Dioptimalkan sebagai mixed use Thamrin Nine, Authograph Tower bakal mempunyai berbagai fungsi seperti apartemen, apartemen servis, zona ritel komersial, hotel, sampai perkantoran.
Alvin Gozali merupakan sosok penting dalam transformasi PGW dari yang awalnya sektor tekstil sekarang beralih ke sektor properti yang lebih menjanjikan.
PGW mulai menjalankan transformasi bisnis dengan mengoptimalka Megaproyek Thamrin Nine yang menempati zona seluas 5,2 hektare, terdapat properti yang sudah beroperasi, yaitu UOB Plaza dengan beragam fasilitas komplemen seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati. Kemudian, ada portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong. Kemudian ada Luminary Tower.
Tak hanya menggarap Thamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali. Di Cibinong, sudah disiapkan lahan seluas 20 hektare yang telah diakuisisi semenjak 2012, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko dan sentra belanja.
Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektare dimanfaatkan sebagai wilayah resor terpadu komplit dengan apartemen dan hotel. Meskipun di Bumi Serpong Damai (BSD) City, sudah dibangun hotel bintang 4 dan sentra perbelanjaan. (mad/ril)
Comment