Depokrayanews.com- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menutup 29 jaringan kantor cabangnya di Aceh, Jawa, sampai Jabodetabek. Langkah yang sama pernah dilakukan tahun lalu dengan menutup 130-an cabang.
“Tahun ini BTN akan menutup kantor 29. Jadi satu yang ada di Aceh karena terkait dengan implementasi lembaga keuangan syariah, lainnya kita kebanyakan di Jabodetabek atau di Jawa juga,” kata Direktur Distribution & Retail Funding BTN Jasmin saat konferensi pers virtual, Rabu 28 Juli 2021.
Jasmin menyebut kantor yang akan ditutup tahun ini terdiri dari 24 kantor kas, tiga kantor cabang pembantu, satu kantor cabang, dan satu payment point.
Menurutnya penutupan kantor cabang karena perseroan akan melakukan transformasi model operasional cabang sebagai point of sales dan service dengan sentralisasi proses operasional ke wilayah. Hal ini dipastikan tidak ada pengurangan karyawan.
“Tahun ini Kita lebih banyak untuk meningkatkan produktivitasnya jadi banyak cabang-cabang kita yang masih belum produktif. Tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Kalau tahun lalu 130-an kita menutup cabang, tahun ini kita 29,” kata dia.
Salah satu inisiatif strategis tahun ini, kata dia, adalah mengubah model cabang menjadikan poin of sales dan fokus pada perlindungan dana pihak ketiga (DPK). Pada kuartal dua 2021, BTN juga menghimpun DPK sebesar 31,84 persen yoy menjadi Rp 298,38 triliun dari Rp 226,32 triliun periode yang sama tahun lalu.
Adapun peningkatan DPK disumbang oleh kenaikan seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70 persen yoy, 15,06 persen yoy, dan 43,53 persen yoy.
BTN mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Adapun peningkatan DPK juga menyebabkan loan to deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12 persen pada kuartal dua 2021.
Per kuartal dua 2021, BTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy, sehingga pendapatan bunga bersih melonjak 28,18 persen yoy.
Perbaikan proses bisnis yang dilakukan BTN juga turut menopang perolehan laba bersih perseroan. BTN telah menggelar beragam strategi mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit. (mad)
Comment