Depokrayanews.com- Calon Wakil Walikota Depok nomor urut 2, Afifah Alia berjanji akan membatasi izin pembangunan pasar modern agar pasar tradisional bisa berkembang di Kota Depok.
“Solusinya jika kami terpilih menjadi walikota dan wakil walikota, kami akan membatasi perizinan pasar modern. Pasar modern hanya boleh berada di jalan utama Kota Depok,” kata Afifah dalam Debat Pilkada Kota Depok, Senin 30 November 2020 malam.
Menurut Afifah, pasar modern tidak boleh masuk ke jalan perkampungan dan kompleks perumahan. Pasar modern, kata dia, seperti supermarket merupakan salah satu potensi ekonomi dan potensi tenaga kerja bagi warga Depok.
“Akan tetapi pasar modern tidak boleh mematikan pasar tradisional,” tegas Afifah.
Debat Kandidat Pilkada Depok secara Virtual Debat ini disiarkan langsung di stasiun televisi Kompas TV dan dapat juga disaksikan melalui kanal resmi YouTube KPU Kota Depok.
Debat publik putaran kedua ini mengambil tema Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan Di Kota Depok Dalam Era Kebiasaan Baru. Calon Walikota Depok, Mohammad Idris tidak bisa tampil bersama Calon Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono karena masih dalam perawatan akibat terpapar Covid-19.
Seperti diberitakan, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana. Walikota Depok Mohammad Idris,
berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sedangkan, Pradi Supriatna, Wakil Wali Kota saat ini, berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu. Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 kursi di DPRD Depok dari enam partai politik yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai non parlemen. (ril)
Comment