DEPOKRAYANEWS.COM- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 siang . Gempa bumi itu memang berskala sedang. Namun dampaknya amat dahsyat dan mematikan karena pusat gempa berada di daratan, yang diduga bersumber dari sesar Cimandiri yang melintasi wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Data terakhir yang diupdate oleh Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 328 orang dan 12 orang masih dinyatakan hilang,
Bencana yang memilukan itu telah mengundang rasa empati yang dalam dari banyak pihak, Hampir setiap hari ratusan orang datang ke lokasi untuk mengantarkan bantuan makanan, pakaian, tenda dan sebagainya.
Begitu juga bantuan dari pihak swasta, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Nilai bantuan yang diantarkan beragam, mulai dari ratusan ribu sampai puluhan miliar. Saking banyaknya bantuan yang mengalir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap agar bantuan itu dilakukan melalui satu pintu ke pendopo kantor bupati supaya penyalurannya merata.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merupakan salah satu perusahaan yang menyalurkan bantuan ke lokasi bencana Cianjur. Selain bantuan paket makanan, IOH memberikan bantuan akses konten pembelajaran berupa 300 akun Quipper dan Video dan alat tulis kepada anak-anak korban gempa .
Bantuan itu disediakan di Posko Darurat IOH, di Kecamatan Warungkondang untuk memfasilitasi pemenuhan hak belajar anak-anak di masa tanggap darurat bencana hingga pemulihan pasca-bencana
Bantuan yang disalurkan IOH itu berbeda dengan yang diberikan donasi lain. Sejauh ini belum ada yang terpikirkan untuk memberikan bantua konten pembelajaran dan akses komunikasi. Bentik bantuan yang diberikan biasanya buku dan alat tulis, kemudian Trauma healing untuk membantu proses memulihkan emosi korban dari ketakutan.
IOH menilai pemenuhan pendidikan dalam keadaan darurat dapat dilakukan dengan model pembelajaran yang fleksibel, seperti secara daring atau kombinasi. Meski Cianjur berstatus darurat bencana, hak anak untuk mendapat pendidikan tidak boleh diabaikan.
Bayangkan, gempa Cianjur dalam sekejap melumpuhkan aktivitas pendidikan. Berdasarkan data sementara dari Disdikpora Cianjur per 26 November, terdapat 250 unit sekolah dan 1.597 ruang kelas rusak, 666 siswa dan guru luka-luka.
Selain itu, terdapat 42 siswa dan 10 guru meninggal dunia. Belum lagi terdapat ribuan siswa dan guru korban selamat yang mengalami trauma. Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus diliburkan. Pelaksanaan UAS pun diundur hingga Januari 2023.
Melalui kerja sama IOH dengan Quiooer Video, anak-anak terdampak gempa Cianjur dapat memanfaatkan akun pembelajaran Quipper Video untuk membantu pemulihan pembelajaran. Inilah salah satu cara IOH untuk bisa memenuhi hak-hak pendidikan bagi anak-anak terdampak gempa Cianjur.
Dalam kondisi apa pun, anak-anak itu tidak boleh terhenti belajar. Mereka harus kuat menghadapi masa depan yang lebih baik. Karena itu, harus ada yang menginisiasi kemudian memfasilitasi agar anak-anak itu tetap bisa belajar. Peran itulah hendak yang diambil oleh IOH.
Selain pendidikan, masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis, layanan dukungan psikososial bagi anak, dan makanan siap konsumsi yang disediakan oleh IOH.
“Semoga bantuan yang diberikan oleh IOH dan Quipper dapat membantu masyarakat terdampak gempa Cianjur terutama pemenuhan kebutuhan khusus dan dasar anak seperti kebutuhan pangan, layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan pendidikan,” kata Steve Saerang selaku SVP-Head of Corporate Communications IOH..
Menurut Steve, butuh waktu yang tidak sedikit untuk memulihkan aktivitas pendidikan di wilayah terdampak gempa Cianjur. Namun, bukan berarti anak-anak harus berhenti belajar..
Dengan bantuan teknologi, kini KBM darurat, kegiatan pembelajaran bisa dilangsungkan dengan mudah dan fleksibel.‘’Walaupun tidak bisa sama seperti KBM normal, akan tetapi setidaknya dapat memenuhi hak belajar anak untuk sementara waktu,’’ kata Steve.
Bantuan pendidikan berupa konten pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi langkah responsif bagi anak-anak korban gempa Cianjur agar dapat melanjutkan pendidikan sebelum hingga setelah kembali ke sekolah.
Sebelumnya, IOH juga menyalurkan bantuan paket makanan siap santap, popok bayi, serta paket bantuan paket komunikasi melalui Tri dan IM3 bagi korban banjir dan tanah longsor di Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
‘’Bantuan itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dan mengusung semangat Gotong Royong. Bantuan ini sebagai wujud komitmen IOH untuk selalu hadir membantu masyarakat Indonesia yang terdampak bencana,’’ kata Steve Saerang.
Dengan inisiatif Filantropi, IOH telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat Indonesia berupa pelayanan kesehatan dan pengobatan melalui Mobil Klinik, mendistribusikan bantuan peduli bencana alam dan komunikasi gratis melalui inisiatif Tanggap Darurat Bencana.
Hingga akhir tahun 2020, IOH telah memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan kepada 855.315 orang melalui inisiatif Mobil Klinik, mendistribusikan bantuan peduli bencana alam kepada 63.227 orang melalui inisiatif Tanggap Darurat Bencana.
Kegiatan filantropi selama ini diidentikkan dengan kegiatan memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan. Namun seiring dengan berjalan waktu, filantropi mulai menemukan relevansinya agar kegiatan yang dijalankan dapat memberikan dampak yang jauh lebih besar kepada masyarakat.
Definisi kegiatan filantropi telah berubah dari yang sebelumnya berupa kegiatan memberikan bantuan sosial, menjadi investasi sosial. Dengan menggunakan terminologi ini, kegiatan filantropi fokus kepada dampak atau hasil atas program-program yang dilaksanakan.
Kalau dalam bisnis, investasi berarti akan ada keuntungan atau profit. Akan tetapi investasi sosial tidak selalu soal profit. Lebih dari itu, investasi sosial akan memberikan dampak dari apa yang bisa diberikan..
Creating Shared Value (CSV) atau menciptakan nilai bersama yang dikenalkan Porter & Karmer (2011) merupakan konsep Corporate Social Responsbility (CSR) yang dipilih sejumlah perusahaan di Indonesia, termasuk IOH.
Dalam konsep CSV, kehadiran produk atau jasa beserta misi dan sistem bisnis yang diaplikasikan perusahaan harus mengandung kebaikan bagi masyarakat sekitar. Artinya, perusahaan bukan hanya memastikan kemanfaatan produk atau goodness-nya, melainkan juga menciptakan respect dari para pemangku kepentingannya.
Konsep ini pula yang dipilih IOH dalam menjalankan inisiatif berkelanjutannya. Untuk berkontribusi pada Indonesia, IOH memiliki tiga inisiatif sosial yang digelar secara berkelanjutan dan selaras dengan berbagai Sustainable Development Goals (SDGs).
Ketiga inisiatif tersebut adalah edukasi digital IDCamp, pemberdayaan perempuan SheHacks, serta lingkungan melalui program konservasi, kelautan, dan perikanan. Selain itu, IOH juga memiliki program filantropi berupa donasi berbasis komunitas, tanggap darurat bencana, serta volunteering untuk mendukung masyarakat dan pemerintah.
“Secara umum tujuan kegiatan CSR IOH secara keseluruhan adalah untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan melalui tiga pilar CSR, yakni Pendidikan Digital (IDCamp), Pengembangan Komunitas (SheHacks), dan Lingkungan (Marine Conservation). Sementara itu, filantropi merupakan landasan kegiatan yang dilaksanakan dari ketiga pilar tersebut. Semuanya sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs,” kata Steve Saerang
Melalui program-program itu, kata dia,IOH tidak sekadar melakukan kegiatan bisnis, namun memainkan peran yang lebih penting dalam memberdayakan masyarakat Indonesia. Sebab, inisiatif sosial yang efektif, kata dia, adalah yang mampu menjawab atau memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Dengan melibatkan masyarakat sebagai penerima manfaat dalam proses inisiasi program sosial, maka dampak program akan lebih tepat sasaran hingga berkelanjutan. Oleh karena itu, IOH akan memastikan penerima manfaat bisa memiliki kemandirian di masa depan. (despandri)
Comment