DepokRayanews.com- Usai mendeklarasikan sebagai pasangan cagub dan cawagub yang akan maju pada Pilgub Jabar Juni mendatang, Dedi Mulyadi membongkar cerita di balik “perkawinan” Dua DM (Deddy Mizwarb-Dedi Mulyadi).
Perjalananya ternyata tidak mulus. Ada cerita unik dibalik koalisi dan deklrasi.
“Sebelum kami bersatu, kita menjalani empat kali pertemuan. Sudah ditinggal kereta dan saya sempat kehilangan kereta,” kata Dedi Mulyadi kepada wartawan di Sabuga ITB, Bandung, Selasa (9/1/2018).
Menurut Dedi, pertemuan pertamanya dengan Deddy Mizwar terjadi satu setengah bulan lalu di rumah Deddy Mizwar.
Waktu itu tidak mempermasalahkan siapa nomor satu dan siapa nomor dua. Bagi Dedi, katanya, ia tidak mempermasalahkan hal itu. “Yang penting saya jangan sampai nomor tiga,” katanya.
Setelah pertemuan di kediaman Demiz itu, pertemuan dilanjutkan ke Jakarta. Pertemuan dilakukan dalam posisi Dedi Mulyadi belum memiliki kereta karena keretanya dibawa orang. Sementara Pa Demiz sendiri posisinya dua kali ditinggal kereta.
Pertemuan kembali terjadi di Jakarta. Namun belum pula membuahkan kesepakatan. Dedi menawarkan kepada Dedi Mizwar untuk menjadi nomor satunya.
Namun Pa Dedi Mizwar juga malah memintanya yang nomor satu. “Saya katakan, masa bapak Wagub tetap menjadi wagub lagi,” kata Bupati Purwakarta ini.
Terakhir, pertemuan kembali terjadi dalam posisi Dedi Mulyadi sudah mendapatkan kereta setelah masinisnya diganti.
“Waktu itu saya telpon Pak Irfan Suryanegara, Ketua Partai Demokrat, dan terjadi pertemuan sampai akhirnya menjadikan koalisi ini,” kata Dedi.
“Alhamdulillah sekarang sudah berkoalisi dan akan mendaftar ke KPU,” kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu.
Menurut Dedi, ia menawarkan Dedi Mizwar menjadi gubernur karena sadar secara usia yang masih muda.
“Usia saya sekarang 46 tahun. Berarti perjalanannya masih panjang. Jadi untuk jabatan gubernur saya serahkan kepada Pa Dedi Mizwar dulu,” kata Dedi. (red/mad)
Comment