by

Cerita Penumpang Garuda Turbulensi Bersamaan dengan Sriwijaya Air Hilang Kontak

Depokrayanews.com- Penumpang Garuda Indonesia bernama Bayu Sutrisno membagikan kisahnya mengalami turbulensi di waktu yang berdekatan dengan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak.

Sabtu (9/1) siang sekitar pukul 14.10 WIB, pesawat Garuda GA253 yang ditumpangi Bayu berada di langit Jakarta. Saat itu susana langit gelap dan cuaca buruk hingga terlihat beberapa kali petir menyambar.

“Saya berangkat dari Denpasar menuju Cengkareng pukul 12.55 WIB. Pukul 14.10 sudah berada di atas langit Jakarta, cuacanya hitam pekat dan tidak terlihat apa pun, di atas Baywalk mall saya lihat petir bersambar berkali-kali” tuturnya kepada kumparan, Sabtu 9 Januari 2021.

Tiga menit saat pesawat akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, tiba-tiba pesawat mengalami go-round atau membatalkan proses landing dengan kecepatan penuh dan kembali terbang ke atas pulau seribu.

Waktu pesawat Garuda mendarat yang ditumpangi Bayu berdekatan dengan waktu Sriwijaya Air berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Supadio, Pontianak, sekitar pukul 14.36 WIB. Sekitar empat menit mengudara yakni 14.40 WIB, pesawat tersebut dinyatakan hilang kontak hingga dilaporkan jatuh.

Bayu mengaku tidak mampu melihat pemandangan apa pun selama 30 menit dari jendela pesawat. Tidak ada keterangan apa pun dari kru maskapai.

Di dalam pesawat, suasana sunyi dan kru maskapai tidak memberikan keterangan apa pun. Bayu menyaksikan penumpang mulai panik dan mengucap doa.

Di saat itu terjadi turbulensi yang menyebabkan pesawat berputar.

“Pemandangan putih terang, tidak terlihat apa-apa selama 30 menit tanpa ada keterangan apa pun dan suasana sunyi sekali. Semua panik dan berdoa karena turbulensi shaking luar biasa dan pesawat berputar, walaupun pesawat kami besar airbus 330-300, nggak kebayang kalau pesawat kecil,” tutur Bayu.

Rupanya, saat perjalanan dari Bali, Bayu sudah sempat merasakan turbulensi, namun tidak sebesar ketika akan mendarat tadi. Beruntungnya, pesawat yang dia tumpangi akhirnya dapat mendarat di Soekarno-Hatta dengan selamat.

Setelah ia turun dan menyalakan ponsel, dia mendapat pesan dari rekannya terkait hilangnya Sriwijaya Air SJ182. Bayu sempat merasa shock dan melanjutkan penerbangan terakhirnya menuju Yogyakarta dengan penuh kekhawatiran.

Kini Bayu telah sampai di Yogyakarta International Airport (YIA) dengan selamat.

Sumber: kumparan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *