DEPOKRAYANEWS.COM – Masih teringat dibenak Ragil (30) kala itu di tahun 2020 betapa Program JKN sangat membantu hidupnya.
Ragil dan suaminya merasa sangat terbantu dengan kehadiran program ini, terutama ketika ia melahirkan anak pertamanya. Dirinya terdaftar pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) karena bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Seperti pada umumnya, kebanyakan perusahaan memiliki dana tunjangan untuk kesehatan. Selain didaftarkan di Program JKN oleh perusahaan, ia juga memiliki dana tunjangan untuk kesehatan.
“Waktu itu merupakan pengalaman pertama saya mengandung dan kemudian melahirkan. Pada awalnya saya dan suami yakin untuk menggunakan dana tunjangan kesehatan dari kantor saja. Namun semakin dekat dengan hari lahir, semakin banyak saya tahu bahwa melahirkan itu salah satu hal yang tidak dapat diprediksi biayanya. Apalagi kasus di masing-masing orang berbeda,” kata Ragil.
”Menyadari hal itu akhirnya saya dan suami memutuskan untuk menggunakan Kartu JKN untuk kontrol kehamilan dan melahirkan. Karena dana kesehatan yang diberikan kantor terbatas. Tidak seperti Program JKN yang bisa menanggung tanpa batas asalkan sesuai indikasi medis dan sesuai prosedur,” tambah Ragil.
Dengan penuh semangat Ragil membagikan pengalamannya. Ragil benar-benar merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN apalagi si kecil lahir pada saat tahun pertama pandemi melanda Indonesia.
Perusahaan tempat ia bekerja juga melakukan pemangkasan penghasilan karena dampak pandemi. Hal itu yang membuat Ragil dan suami penuh perhitungan dalam mengatur keuangan. Apalagi ia harus sudah mulai menata kebutuhan si kecil kedepannya.
“Saat masuk trimester tiga kehamilan, posisi anak saya tida juga menempati posisi ideal ditambah berat badan saya yang menurut dokter sudah terlalu berlebih. Hal itu yang membuat saya akhirnya melahirkan secara bedah sesar. Tepat 29 Juli 2020 saya melahirkan putri pertama kami. Percaya atau tidak saat itu saya sama sekali tidak mengeluarkan biaya alias gratis ditanggung BPJS Kesehatan,” kata Ragil.
Saat itu, Ragil dan suaminya berkomitmen untuk mengikuti semua prosedur penggunaan Kartu JKN mulai dari kehamilan. Ragil melakukan kontrol kehamilan di Puskesmas Sindang Barang, Bogor kemudian dengan diagnosa tertentu dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri Bogor yang akhirnya menjadi tempat pertama kali dia dan suami bertemu si kecil.
Ragil menyampaikan apresiasinya kepada Program JKN, karena ia merasakan sendiri manfaatnya. Ia bahkan membagikan pengalamannya itu ke rekan-rekannya. Ia yakin apabila sesuai prosedur maka segala perawatan ketika sakit dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Ragil sangat senang dengan adanya Aplikasi Mobile JKN karena sangat memudahkan peserta. Sebelumnya dia pernah melakukan perubahan klinik melalui Aplikasi Mobile JKN. Aalagi untuk pekerja seperti diayang sedikit waktu senggang apabila harus ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan untuk mengubah klinik.
Ragil suaminya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena telah berperan penting dalam proses pertemuan dengan si kecil. Dia benar-benar sangat terbantu. Dia berharap ke depannya semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan program ini.
”Jangan lupa untuk mengikuti prosedur yang ada. Karena kami menyadari betul bahwa ketika kita ikuti prosedur maka kita akan mendapatkan manfaat yang tak terbatas juga,” ujar Ragil. (HT/se)
Comment