DEPOKRAYANEWS.COM– Manusia tidak bisa memprediksi apapun yang akan terjadi, termasuk kapan jatuh sakit. Sama halnya seperti yang terjadi pada keluarga Eko (30) beberapa waktu lalu. Eko dan istrinya sempat dibuat cemas dan panik karena sang anak tersiram air panas sehingga segera dibawa Instalansi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit.
“Betapa saya ingatnya pada saat kejadian itu, istri saya langsung melarikan anak kami ke IGD Rumah Sakit (RS) Fatmawati. Pada kejadian tersebut posisi saya sedang bekerja, kebetulan saya bekerja sebagai seorang teknisi di daerah Daan Mogor, Jakarta. Makanya istri saya yang kemudian membawa anak kami ke IGD. Lalu dia mengabari saya, dan saya langsung menyusul ke rumah sakit. Di sana, istri saya bercerita bagaimana pelayanannya di rumah sakit tersebut. Dalam kondisi darurat tersebut saya benar-benar mengandalkan istri saya untuk mengurus keperluan anak. Sementara untuk urusan jaminan kesehatan, saya andalkan BPJS Kesehatan,” kata Eko.
Eko mengungkapkan bahwa sang istri sangat puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada anaknya. Pada saat tiba di rumah sakit, anaknya diberikan penanganan yang cepat dan sangat siaga tanpa basa-basi soal administrasi. Eko sangat bersyukur, dengan penanganan yang siaga tersebut anaknya dapat tertangani dengan cepat. Menurut Eko, kondisi anaknya pada saat itu cukup parah dan mengkhawatirkan, namun beruntung ia mendapatkan pelayanan yang sangat baik.
Menurut Eko, proses administrasi anaknya pun bisa dilakukan sambil anaknya ditangani dokter. Menurut istri Eko, petugas rumah sakit tidak sedikit pun mempersulitnya. Bahkan petugas rumah sakit mengatakan bahwa saat ini, peserta JKN bisa dilayani cukup dengan memperlihatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Saya, istri dan anak terdaftar aktif di BPJS Kesehatan melalui perusahaan tempat saya bekerja. Jadi pengurusan pendaftaran diri dan perubahan data lainnya dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu oleh bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Iuran JKN itu dipotong 1% dari gaji saya dan alhamdulillah bisa menjamin istri dan anak saya. Jadi menurut saya para pekerja di perusahaan lebih mendapatkan keuntungan karena membayar iuran lebih kecil dibandingkan dengan peserta mandiri. Dengan nominal iuran yang tidak sebesar peserta mandiri, kami bisa menanggung satu keluarga,” kata Eko.
Menurut Eko, semakin lama ia merasa BPJS Kesehatan semakin baik. Selain itu, baik BPJS Kesehatan maupun fasilitas kesehatan juga dinilai Eko terus melakukan banyak perubahan di berbagai titik layanan yang sering diakses oleh pasien JKN.
Pelayanan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan pun menurut Eko sudah sangat baik, apalagi Eko dan keluarga sudah merasakan sendiri bagaimana baiknya anaknya dilayani di rumah sakit. Ia pun merasakan kemudahan dalam mengakses Program JKN, Eko mengaku selama ini tidak dipersulit saat mengakses dan menggunakan Kartu JKN.
“Memang benar kata orang tua dulu, pengalaman mengajarkan banyak hal bisa yang baik atau buruk. Dengan pengalaman yang sudah saya rasakan ini mengajarkan banyak hal dan membuat kami semakin yakin bahwa Program JKN ini benar-benar hadir untuk tujuan yang mulia. Yaitu agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan dengan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan tanpa harus mengkhawatirkan biaya yang mungkin keluar. Saya berharap pemerintah melalui BPJS Kesehatan bisa terus menyelenggarakan Program JKN dengan sebaik-baiknya sehingga semakin banyak lagi masyarakat Indonesia yang merasakan manfaatnya saat dibutuhkan,” tutup Eko. (BS/se)
Comment