Depokrayanews.com- Sekitar 25 orang warga Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor terpaksa harus menjalani isolasi mandiri setelah mengikuti tahlilan pasien yang belakangan terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
Sekretaris Camat Ciseeng, Heri Risnandar mengatakan, awalnya puluhan warga itu sempat menghadiri kegiatan tahlilan salah satu warga yang meninggal dunia karena penyakit jantung pada Jumat 3 April 2020.
“Awalnya ada warga meninggal dunia tanggal 3 April. Menurut kepala desa, warga yang meninggal itu karena penyakit jantung, lalu tahlilan,” kata Heri, Senin 13 April 2020.
Sebelum meninggal, yang bersangkutan sempat melakukan tes swab, tapi karena tidak menunjukan gejala Corona, pasien dimakamkan di pemakaman keluarga.
“Menurut informasi dari kepala desa, tidak ada informasi yang bersangkutan itu Corona, karena itu, pemakaman pun dilakukan biasa saja (tidak prosedur pasien Corona) karena dianggap meninggal karena riwayat jantung yang bersangkutan,” kata Heri.
Pada malam harinya, pihak keluarga menggelar tahlilan. Sejumlah warga dan tetangga turut menghadiri acara tahlilan itu.
Belakangan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui gugus tugasnya menyatakan warga tersebut dinyatakan positif virus corona pada Minggu 12 April 2020.
“Warga baru tahu positif itu setelah ada rilis resminya dari Pemkab. Kan awalnya tidak ada konfirmasi soal itu ya (virus corona), tahunya meninggal karena jantung, jadi ya tahililan biasa,” kata Heri.
Saat ini, Dinas Kesehatan tengah memeriksa kondisi kesehatan anggota keluarga pasien positif tersebut, guna memastikan terpapar atau tidak virus ini. Kemudian warga diimbau melakukan isolasi mandiri.
“Hari ini keluarga almarhum akan dites. Untuk antisapsi kita imbau di lingkungan itu didata dan isolasi mandiri yang pernah kontak langsung atau ikut tahlilan, mungkin ada 20 sampai 25 orang. Itu baru estimasi dari Pak RW, tidak semua sih (satu kampung),” kata Heri. (dri)
Comment