Depokrayanews.com- drg Hardiono, Sp.BM akan dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, menggantikan Harry Prihanto yang mengundurkan diri sejak Juli 2017 lalu.
“Kalau tidak ada halangan minggu depan pelantikan akan dilakukan terhadap drg. Hardiono di Balaikota, ” kata Walikota Depok, Mohammad Idris usai membuka MTQ Kota Depok, Kamis (16/11/2017).
Menurut Idris, dia bersama Wakil Walikota Pradi Supriatna sudah menandatangani surat penunjukan Hardiono sebagai sekda.
“Kalau Pak Wakil Walikota tidak tanda tangan saya juga tidak mau, ” kata Idris sambil tertawa.
Dengan demikian, terjawab sudah teka-teki siapa yang bakal menduduki kursi sekda, setelah Walikota Depok mengusulkan 3 nama kepada Gubernur Jawa Barat dan badan kepegawaian.
Tiga nama yang diusulkan itu adalah drg Hardiono, Zamrowi Hasan dan Widyati Riyandani.
Hardiono saat ini adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Depok.
Zamrowi Hasan adalah Sekretaris DPRD Kota Depok. Sedangkan Widyati Riyandani, Plt Sekda Kota Depok.
Proses penetapan sekda ini berjalan cukup panjang, dimulai dengan lelang jabatan. Tapi sampai batas waktu pendaftaran berakhir, tidak satupun yang mendaftar.
Akhirnya Walikota Depok, Mohammad Idris memerintahkan semua kepala dinas atau setingkat kepala dinas untuk mengikuti proses fit and proper tes, dengan batasan umur maksimal 56 tahun.
Setelah menjalani seleksi administrasi, ada 13 orang yang kemudian mengikuti tes kesehatan, tes tertulis, dan presentasi.
Dari hasil itu, walikota kemudian mengusulkan 3 nama kepada Gubernur Jawa Barat yakni Hardiono, Zamrowi dan Widyati Riyandani
Widyati dari awal kabarnya sudah keberatan untuk ikut selekai karena alasan keluarga.
Makanya kemudian muncul 2 nama yang bersaing ketat. Informasi yang diperoleh depokrayanews.com, kalangan anggota DPRD Kota Depok menginginkan Zamrowi yang kini menjadi sekwan sebagai sekda supaya komunikasinya berjalan baik.
Tapi di satu sisi, kalangam PKS menginginkan Hardiono yang menjadi sekda. Pertimbangan dua kepentingan itu kemudian yang membuat penetapan menjadi lama.
Dari awal sudah banyak yang menduga bahwa Hardiono yang akan dipilih, karena representatif PKS.
Kemudian pemilihan figur sekda merupakan wewenang penuh walikota. Mengusulkan ke gubernur dan badan kepegawaian hanya bersifat administratif.
Idris adalah Walikota Depok yang diusung PKS, meskipun Idris bukan kader atau pengurus PKS. (red)
Comment