Depokrayanews.com- Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah menyerahkan lima nama jenderal bintang tiga untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kelima nama itu adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto, dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.
Lalu siapa yang bakal dipilih Presiden Jokowi untuk kemudian diminta persetujuan dari DPR RI ? Masih beragam jawabannya. Ada yang bilang Presiden Jokowi akan mengusulkan satu nama saja yakni Komjen Boy Rafli Amar.
Tapi Indonesia Police Watch (IPW) menyebut hal yang berbeda. Sebab, IPW mengendus ada gagasan paket pergantian kapolri dan wakapolri dari lingkungan Istana Kepresidenan.
“Ada gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui keterangan resminya. Seperti apa paketnya ?
“Menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri,” kata dia. Benarkah ?
Terlepas dari siapa yang bakal dipilih Presiden Jokowi, inilah harta kekayaan 5 calon Kapolri. Merujuk informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari KPK ternyata Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Arief Sulistyanto yang paling tajir. Sedangkan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto memiliki kekayaan yang paling sedikit.
Berikut rincian kekayaan lima calon Kapolri:
1. Komjen.Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si
Arief lahir di Nganjuk Jawa Timur pada 24 Maret 1965. Lulusan Akpol Tahun 1987 itu berpengalaman di bidang reserse. Kini Arief menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Arief tercatat terakhir melaporkan jumlah hartanya pada 2019 lalu. Dalam laporan yang diunggah KPK itu, Arief memiliki total kekayaan Rp 14,43 miliar.
Jumlah tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 7,04 miliar yang tersebar di sejumlah daerah, mulai dari Jakarta Timur, Bekasi, Cianjur, Karanganyar, Pekanbaru, hingga Batam.
Mantan Kabareskrim itu tercatat memilik beberapa kendaraan, seperti Toyota Innova, Alphard, Avanza hingga Honda HR-V yang nilainya sebesar Rp 1,27 miliar.
Arief juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 2,26 miliar, kas dan setara kas Rp 3,87 miliar.
2. Komjen. Pol.Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si
Gatot lahir di Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965. Lulusan Akpol pada 1988, berpengalaman di bidang reserse. Kini menjabat sebagai Wakapolri.
Gatot melaporkan kekayaannya ketika diangkat sebagai Wakapolri pada 2020 lalu. Total hartanya yang tercatat dalam LHKPN sebesar Rp 10,78 miliar.
Rinciannya, Gatot memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa daerah, mulai Jakarta Barat Bogor, Tangerang, hingga Sukabumi senilai Rp 7,25 miliar.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga memiliki beberapa kendaraan, seperti Suzuki Jimny, Mini Cooper, Toyota Land Cruiser, dengan nilai Rp 1,97 miliar. Gatot juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 1,57 miliar.
3. Komjen Listyo Sigit Prabowo
Listyo lahir di Ambon pada 5 Mei 1969. Pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI). Listyo terakhir kali melaporkan hartanya pada Desember 2019, ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Total kekayaannya mencapai Rp 8,31 miliar.
Mantan ajudan Presiden Jokowi itu memiliki tanah dan bangunan di Kota Semarang, Kota Tangerang, serta Jakarta Timur senilai Rp 6,15 miliar.
Listyo tercatat hanya memiliki Toyota Fortuner senilai Rp 320 juta. Ia memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 975 juta, serta kas dan setara kas Rp 869,7 juta.
4. Komjen.Pol. Dr..Drs Boy Rafli Amar, M.H
Boy lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965. Putra asli Minang Kabau Sumatera Barat, bergelar Datuak Rangkayo Basa itu berpengalaman di bidang reserse. Lulusan Akpol Tahun 1988. Kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Boy terakhir melaporkan kekayaannya selepas ditunjuk menjadi Kepala BNPT pada 2020. Ia tercatat memiliki total harta mencapai Rp 6,45 miliar.
Rinciannya, mantan Kadiv Humas Polri itu memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan Lebak, Banten senilai Rp 4,9 miliar.
Boy juga memilik beberapa kendaraan, seperti Toyota Fortuner, Innova, dan Mitsubishi Pajero Sport senilai Rp 692 juta.
Ia memilik harta bergerak lainnya sebesar Rp760 juta serta kas dan setara kas Rp241,1 juta. Boy tercatat memilik utang sebesar Rp144 juta.
5. Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H, M.H.
Agus kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 itu merupakan lulusan Akpol Tahun 1989 dan berpengalaman di bidang reserse. Kini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri
Agus terakhir kali melaporkan hartanya ketika masih menjabat Kabag Ops Polda Sumatera Selatan pada November 2016. Saat itu, ia memiliki kekayaan sebesar Rp 1,73 miliar.
Dengan demikian, Agus tak melapor kekayaannya pada saat menjabat Wakapolda dan Kapolda Sumatera Utara, hingga kini menjabat Kabaharkam.
Jumlah kekayaan Agus itu berupa tanah dan bangunan di Jakarta Timur dan Musi Banyuasin seniai Rp 864,4 juta. Kemudian kendaraan yakni Toyota Vios, Nissan Grand Livina, dan Mitsubishi Pajero Sport senilai Rp 470 juta.
Agus juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 38 juta, giro dan setara kas senilai Rp 361 juta.
(mad)
Comment