DepokRayanews.com- Bakal calon Walikota Depok dari Partai Keadlian Sejahtera (PKS), Imam Budi Hartono (IBH) menunjuk Prihandoko, sebagai ketua Tim Suksesnya. Prihandoko, adalah petinggi PKS Kota Depok dan pernah menjadi orang kepercayaan Mantan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail. Nama Prihandoko termasuk dalam 10 bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Depok hasil Pemilu Raya PKS Kota Depok.
Imam pada Minggu (6/10/2019) mendeklarasikan timsesnya di hadapan publik dan media. Menurut Imam, dia membetuk timses karena marasa yakin mendapat rekomendasi dari DPP PKS untuk maju sebagai Calon Walikota Depok.
“Saya berkeyakinan dapat rekomendasi 99 persen dari DPP PKS utuk maju sebagai calon Walikota Depok. Satu persennya itu milik Allah SWT,” kata Imam. Meski sangat yakin, tapi Imam tetap akan menunggu keputusan dari DPP PKS.
Menurut Imam, dia memilih Prihandoko sebagai Ketua Timses karena Prihandoko di mata Imam adalah kader PKS terbaik di Depok dan punya gerbong massa. ”Dengan menunjuk Prihandoko sebagai Ketua Timses, tentu harapannya gerbong massa tadi akan masuk gerbong saya,” kata Imam. ”Pengalaman prihandoko tidak diragukan lagi, ” kata dia. Hingga saat ini Prihandoko masih tercatat sebagai Sekretaris Bidang SDM DPP PKS.
Sementara di sisi lain nama Mohammad Idris tetap digadang-gadang menjadi calon kuat Walikota Depok. Hanya saja, masyarakat banyak bertanya, apakah Mohammad Idris akan diusung PKS atau partai lain. Sebab di internal partai, hanya ada 5 bakal calon Walikota Depok dari PKS. Tidak ada nama Mohammad Idris. Kabarnya Idris akan diusung PKS dari unsur ekternal.
Besar kemungkinan 2 nama yakni Imam Budi Hartono dan Mohammad Idris akan menjadi pertimbangan dari PKS untuk kemudian mengambil keputusan untuk mengusung satu nama. Kondisi seperti ini terjadi penjelang Pilkada Depok Tahun 2015 lalu. Ketika itu muncul 2 nama yakni Imam Budi Hartono dan Idris Abdul Shomad (bukan Mohammad Idris namanya ketika itu).
DPP PKS kemudian memuutuskan nama Idris Abdul Shomad. Usai terpilih menjadi walikota, nama yang dipakai adalah Mohammad Idris, bukan lagi Idris Abdul Shomad.
Kondisi seperti itu bakal terulang kembali dengan memunculkan nama Imam Budi Hartono dan Mohammad Idris. Keduanya punya jaringan yang kuat di DPP PKS. Idris dekat dengan Bendahara DPP PKS, meskipun Idris bukan kader PKS. Sedangkan Imam dekat dengan banyak pihak di DPP PKS, karena Imam termasuk salah satu pendiri PKS di Kota Depok ketika masih bernama Partai Keadilan. Imam juga sangat dekat dengan Nur Mahmudi Ismail. Apalagi kini Nur Azizah Tamhid, istri Nur Mahmudi Ismail menjadi anggota DPR-RI. (ril)
Comment