by

Imam Mahdi Itu Akhirnya Bertobat dan Minta Maaf kepada Ummat Islam

Laki-laki yang mengaku Imam Mahdi (baju batik) akhirnya meminta maaf di hadapan Ketua MUI Depok, pengurus NU, dan Kapolsek Sawangan .

DepokRayanews.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok langsung bertindak cepat begitu mengetahui adanya undangan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 H yang akan digelar Keluarga Besar Padepokan Trisula Weda bersama Sang Pembaharu, Imam Mahdi di Bedahan, Sawangan.

MUI, NU, bersama Kapolsek Sawangan, aparat Kecamatan Sawangan dan pihak padepokan, Rabu (29/5/2019) malam langsung mengadakan pertemuan di aula Kantor Kecamatan Sawangan. Laki-laki yang disebut-sebut sebagai Imam Mahdi itu juga hadir. Nama aslinya, Winardi, pimpinan padepokan itu. Pertemuan mediasi itu berlangsung selama kurang lebih 3 jam.

“Intinya bahwa setelah beliau menjelaskan terkait masalah Imam Mahdi tadi dengan beberapa alasan. Alhamdulillah sudah selesai. Beliau tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat, terkait acara tersebut juga dibatalkan,” kata Ketua MUI Depok Kh. Dimyati Badruzzaman di kantor kecamatan Sawangan, Rabu (29/5/2019) malam.

Dalam mediasi itu Dimyati menjelaskan bahwa Winardi meminta maaf dan bertobat dan mengajak kepada seluruh pengikutinya untuk tidak menjalankan kegiatan tersebut. Padepokannya pun akan ditutup,

Menurut Dimyati, Imam Mahdi adalah cucu dari keturunan Nabi Muhammad SAW yang menandakan akhir zaman. Sedangkan Winardi bukan dari keturunan Nabi Muhammad SAW sesuai Alquran dan Hadist nabi.

“Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi, sesuai di kitab-kitab, maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa ada orang yang tidak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar dia bertobat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan, dan muridnya agar meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran,” kata Dimyati.

“Kalau beliau masih ngotot, maka akan menimbulkan potensi konflik khususnya di wilayah Sawangan,” jelasnya.

Winardi kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam, ulama, tokoh agama, dan masyarakat Depok atas perbuatanya yang membuat resah. “Di depan para ulama dan tokoh saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan ditutup, ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat,” kata dia. (ris)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *