DEPOKRAYANEWS.COM– Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo meresmikan pembangunan Kampus Terpadu Institut Teknologi (IT) PLN, di Jalan Sulaeman, samping Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, ditandai dengan peletakan batu pertama, pada Senin 26 Juni 2023.
Acara itu dihadiri Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Dandim 0508/Depok, Waka Polres Metro Depok, para pimpinan PT PLN, Camat Sawangan, Lurah Bedahan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dirut PT PLN Darmawan Prasodjo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan Kampus Terpadu IT PLN.
Menurutnya, pembangunan kampus tersebut merupakan simbol menghadapi transisi energi dalam skala besar, yaitu energi baru terbarukan yang membutuhkan inovasi.
“Ini adalah simbol bagaimana kita menghadapi tantangan, bukan dalam suasana kesendirian, tetapi PLN dengan didampingi mitra strategisnya, bersama-sama bisa membangun core competency baru, teknikal skill, dan teknikal knowhow baru,” katanya.
Darmawan menyebut, dengan sumber daya manusia (SDM) yang penuh dengan dinamika, kompetensi inti, kemampuan, inovasi, dan semangat kolaborasi, PLN siap menggadapi transisi energi dalam skala besar. Bahkan, PLN juga mampu melakukan akselerasi dalam proses transisi energi.
Dengan sumber daya manusia yang dimiliki dalam proses transisi energi, PLN tidak hanya mampu menurunkan emisi rumah kaca, namun PLN juga mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan sekaligus mampu menyelamatkan dunia.
Acara peletakan batu pertama pembangunan kampus itu juga dirangkai dengan penanaman pohon secara simbolis di Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan.
Rencana pembangunan gedung Institut Teknologi PLN di kelurahan Bedahan, Sawangan Depok sempat menuai protes dari sebagian masyarakat Bedahan. Pasalnya, PLN mengklaim memiliki tanah seluas 3,8 hektar di Bedahan, termasuk di dalamnya lapangan sepakbola sluas 8.000 meter yang selama ini dijadikan berbagai aktifitas oleh masyarakat.
Beberapa kali dilakukan mediasi antara perwakilan masyarakat, LPM dan tokoh agama agar PLN tetap mengalokasikan lahan untuk lapangan sepakbola. (red)
Comment