Depokrayanews.com- Bermula dari iseng, tapi ternyata membuahkan hasil yang luar biasa.
Itulah gambaran yang pas bagi Intan Hapsari ketika dia memulai bisnis jilbab pada tahun 2013 lalu. Kini, 3 tahun kemudian bisnis itu sudah menghasilkan angka yang lumayan besar.
Bahkan wanita yang masih berusia belia 23 tahun ini mengaku kebanjiran order. Tak sedikit reseller yang menjadi mitranya memesan produk jilbab buatannya.
“Semula iseng dengan modal awal cuma Rp500 ribu,” katanya saat didaulat Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi & UKM Prakoso BS, menjelaskan keberhasilannya menjual jilbab berlabel Agniya Collection,
Uang modal berasal uang kiriman orang tua setiap bulan untuk kebutuhan hidup selama kuliah. Setiap bulan, Intan mendapat kiriman uang Rp1,5 juta. Dari uang tersebut, lalu ia sisihkan Rp500 ribu buat usaha jual jilbab.
Uang sebesar itu kemudian dia belikan kain. Pinggiran kain lalu di slim.
Hasilnya berupa jilbab, kemudian ditawarkan lewat media sosial atau online. Tak disangka, banyak yang tertarik dan berminat membeli produk jilbabnya.
Untuk memenuhi keinginan reseller, cewek jebolan Ilmu Keguruan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten pada 2016 itu, menambah modal sedikit demi sedikit untuk memenuhi order dari para ritelernya.
Sampai akhirnya dia mendapat bantuan permodalan program wirausaha pemula (WP) 2013 sebesar Rp 14 juta dari Kemenkop & UKM untuk mengembangkan bisnis jilbabnya.
Dari usaha jilbabnya ini, cewek manis asal Bandung, mengaku memperoleh pemasukan Rp6 juta hingga Rp7 juta sebulan. Namun, ia mengaku hal ini bukan menjadi targetnya. Sebab kalau hanya mengejar pemasukan lebih besar tidaklah sulit.
Yang terpenting adalah bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ada 25 reseller sehingga mampu menjual 500 buah jilbab dalam sebulan. (mad)
Comment