Depokrayanews.com– Mantan ketua umum Partai Golkar, Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyebut tidak ada satupun partai politik yang didirikan untuk menjadi oposisi atau lawan dari pemerintah. Oposisi adalah kecelakaan bagi partai politik yang selalu pragmatis dalam mengambil keputusan.
“Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi. Oposisi bagi partai adalah kecelakaan. Jadi karena itu banyak pragmatis,” kata JK dalam sambutannya di Aula Juwono Sudarsono Universitas Indonesia, Depok, Kamis 7 Maret 2024
JK memandang wajar jika partai politik bersikap pragmatis setiap usainya pemilihan umum (Pemilu). Hal tersebut ia alami pada Pemilu 2014, saat Partai Golkar tak mengusung dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi), tetapi akhirnya bergabung dengan koalisi pemerintahan.
“Sering orang bertanya kita, bagaimana menjalin demokrasi yang tepat? ya demokrasi jangan mencontoh yang sekarang ini, tapi demokrasi yang punya makna demokrasi , yang punya cara yang baik untuk bangsa ini,” kata dia.
Indikasi kecurangan Pemilu 2024 dilihatnya dari upaya politisasi bantuan sosial (bansos) hingga intimidasi aparat negara. Jika hal tersebut terus diterapkan, Indonesia bisa kembali terjebak dalam masa otoriter.
“Apabila sistem ini menjadi suatu kebiasaan, maka kita akan kembali ke zaman otoriter, itu saja masalahnya sebenarnya,” ujar JK.
Ia kemudian mempertanyakan apa yang terjadi dengan demokrasi dan kepemimpinan Indonesia saat ini. Saat Pemilu 2024 sudah disuarakan banyak pihak menjadi forum kontestasi yang tidak transparan dan tak adil. (ril/mad)
Comment