Depokrayanews.com- Mulai 1 Juli 2017, tarif dasar air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Depok naik rata-rata 33 persen.
Pihak PDAM Tirta Asasta sudah melakukan sosialisasi kenaikan tarif itu sejak pekan lalu dalam forum pelanggan PDAM Tirta Asasta.
“Kita sudah jelaskan dasar-dasar kenaikan dan pelayanan pasca kenaikan tarif,” kata Direktur Umum PDAM Tirta Asasta EE Sulaeman kepada depokrayanews.com.
Menurut EE Sulaeman, tarif air tidak pernah naik sejak 2014 lalu dan sepanjang perjalanan hingga 2017 banyak sekali komponen-komponen yang mempengaruhi biaya produksi mengalami kenaikan.
“Biaya operasional, biaya perawatan dan biaya pemeliharaan mengalami kenaikan setiap tahun, jadi sudah sangat mendesak untuk kita menaikan tarif tahun ini,” kata EE Sulaeman.
Kenaikan yang rata-rata 33 persen itu, kata EE Sulaeman, belum sepenuhnya menutupi biaya produksi. Harga pokok produksi (HPP) Rp 7.000, tapi harga jual hanya Rp 6.800, sehingga masih ada subsidi
EE Sulaeman mengakui sebagian besar peralatan PDAM sudah berusia tua, sehingga biaya pemeliharaan atau perawatannya cukup tinggi sekitar 2 persen.
Angka ini hampir sama dengan keuntungan yang diraih PDAM Tirta Asasta Depok tahun lalu.
Menurut EE Sulameman bila mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 tahun 2016 tentang perhitungan dan penetapan tarif air minum, maka kentungan PDAM itu dipatok minimal 10 persen.
“Tapi kita belum mau seperti itulah. Keuntungan kita sekarang 2-3 persen. Kalau dipatok minimal 10 persen, terlalu tinggi tarif yang harus kita berlakukan dan pasti memberatkan masyarakat,” kata EE Sulaeman
PDAM Tirtas Asasta terus berupaya meningkatkan pelayanan. Apalagi sejak 6 Oktober 2015 ada pelimpahan aset dari PDAM kabupaten Bogor,
Jumlah pelanggan PDAM Tirta Asasta yang awalnya hanya 9.000 pelanggan akan ditingkatkan menjadi 100.000 pada tahun 2021.
Saat ini jumlah pelanggan PDAM Tirta Asasta baru sekitar 12-13 persen dari jumlah rumah tangga. Angka ini akan dinaikan menjadi 35 persen pada 2021.
untuk mencapai target itu dibutuhkan anggaran investasi sebesar Rp 1,78 triliun. (and)
Comment