DepokRayanews.com- Badan Pusat Statistik mencatat, angka kemiskinan di Kota Depok hingga akhir tahun 2019 mencapai 2,07 persen atau menurun dari tahun 2018 yang mencapai 2,14 persen. Jika dihitung dalam jiwa, jumlah penduduk miskin di Kota Depok hingga tahun 2019 mencapai 49.357 jiwa dari sebelumnya 49.394 jiwa atau turun 37 jiwa.
“Angka kemiskinan di Kota Depok mengalami penurunan 0,07 persen atau 37 jiwa dari tahun sebelumnya,” kata Kepala Seksi Neraca dan Analisis BPS Kota Depok, Bambang Pamungkas di Depok, Senin 27 Januari 2020.
Menurut Bambang, meski secara angka mengalami penurunan, tapi pada kenyataannya penduduk miskin di Kota Depok hanya berjalan di tempat. “Kalau dilihat sebetulnya jumlah penduduk miskin di Kota Depok mereka lari, tapi larinya di atas treadmill,” kata Bambang. Sebab, secara jumlah jiwa memang mengalami penurunan, tapi garis kemiskinan di Kota Depok mengalami peningkatan pesat. Atau bisa dikatakan biaya hidup di Kota Depok peningkatannya lebih besar dibandingkan peningkatan ekonomi orang miskin tersebut.
“Tahun 2018 prosentase kemiskinannya 2,14 persen dengan garis kemiskinan Rp 615.255 per kapita per bulan. Sementara pada 2019 prosentase kemiskinan 2,07 % garis kemiskinannya Rp 644.860 per kapita per bulan,” kata Bambang. Bambang mengatakan, gini rasio atau ketimpangan sosial di Kota Depok mencapai angka 0,387 atau masuk dalam kategori ketimpangan sedang.
Salah satu indikator ketimpangan yang terjadi di Kota Depok disebabkan oleh maraknya pembangunan perumahan. Tapi perumahan itu diperuntukkan bukan bagi masyarakat miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah. “Di Depok, banyak perumahan dibangun, tapi perumahannya mahal-mahal, jadi secara logikanya orang yang bisa beli rumah-rumah baru di Depok itu hanya orang yang penghasilannya tinggi,” kata Bambang. (ril)
Comment