DEPOKRAYANEWS.COM- Malaysia tidak mengizinkan kapal tanker minyak berbendera Rusia yang menjadi target sanksi Amerika Serikat, Linda, masuk ke Pelabuhan Kuala Linggi.
Kementerian Transportasi Malaysia menyatakan bahwa operator pelabuhan memutuskan untuk menolak kapal itu berlabuh demi mencegah pelanggaran sanksi.
Sebagaimana dilansir Reuters, dengan keputusan ini, kapal Linda itu tak akan bisa masuk pelabuhan Malaysia saat dijadwalkan tiba pada akhir pekan mendatang.
Berdasarkan keterangan di situs pemantau pelayaran, MarineTraffic.com, kapal berbendera Rusia itu diduga membawa minyak Iran yang dipindahkan dari armada lain.
Armada itu sudah berlayar dari pelabuhan Iranian sepuluh hari sebelum memindahkan minyak yang dibawa ke kapal Linda tersebut.
Kelompok pemantau pelayaran kapal tanker Iran, United Against a Nuclear Iran (UANI), menyatakan bahwa tujuan Linda belum diketahui. Namun, UANI menduga kapal itu akan melakukan transfer minyak di lepas pantai Malaysia atau Singapura.
Merujuk pada catatan Amerika Serikat, Linda merupakan kapal milik PSB Leasing, anak perusahaan peminjaman Rusia, Promsvyazbank. Saat ini, bank tersebut menjadi target sanksi internasional terkait nuklir Iran.
Meski demikian, Promsvyazbank menyatakan bahwa PSB Leasing bukan pemilik Linda. Mereka menegaskan, kapal itu sudah menjadi milik pihak lain pada April 2021. Pihak bank tak tahu pihak pemiliknya. (cnnindonesia)
Comment