DEPOKRAYANEWS.COM- Ketua RT 05 RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Irjen (Purn) Seno Sukarto sangat marah soal penembakan terhadap Brigadir J hingga tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat 7 Juli 2022.
Sebab, selaku kepala komopleks, Seno merasa tidak dianggap . Meski hanya sebagai ketua RT, Seno mengatakan dirinya merupakan purnawirawan polri bintang dua sebelum pensiun pada awal ’90an.
“Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT,” kata Seno kepada wartawan di kediamannya, Rabu 13 Juli 2022.
Seno kemudian menyebut bahwa dirinya pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Aceh. Terakhir, ia menjadi Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) di bawah Kapolri Kunarto yang menjabat pada 1991-1993.
Seno mengaku kesal sebab sejak awal tidak pernah diberitahu soal insiden penembakan di rumah Ferdy yang notabene merupakan salah satu warganya. Ia baru mengetahui itu dari siaran berita di YouTube tiga hari setelah insiden.
Seno juga kesal karena petugas keamanan kompleks sempat bergerak di luar arahan dirinya saat olah TKP pada Selasa 12 Juli 2022 malam. Seno menyebut Marjuki, salah seorang petugas keamanan kompleks sempat diminta polisi untuk berjaga di gerbang utama tanpa sepengetahuan Seno selaku Ketua RT.
Seno kemudian meminta Marjuki untuk kembali ke pos. “Anggota saya disuruh jaga di sana di pintu itu. Saya marah-marah, bilangin sama yang perintah, sekarang kamu kembali ke pos,” kata Seno.
“Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, enggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT,” kata dia.
Seperti diberitakan, insiden baku tembak antara sesama ajudan Ferdy itu terjadi pada Jumat 7 Juli 2022. Akibat kejadian itu, Brigadir J tewas setelah terkena lima timah panas yang dilepaskan Bharada E. Tapi tidak ada peluru yang mengenai Bharada E dari lima peluru yang dilepaskan Brigadir J. (ris)
Comment