Depokrayanews.com- Predikat bankir inovator sepertinya tidak berlebihan disematkan kepada Jerry Ng, salah satu pendatang baru di jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Malang melintang lebih dari 30 tahun di industri perbankan, dari Deputi Direktur Utama BCA, Direktur dan Wakil Direktur Utama Bank Danamon, Direktur Utama BTPN, hingga menjadi orang kaya baru setelah menggenggam sekitar 37 persen saham PT Bank Jago Tbk (ARTO). Jerry juga pernah berkarir di salah satu perusahaan asuransi milik Astra International (AI) tahun 1990 an sebelum krisis moneter,
Jerry Ng yang sebelumnya ada di peringkat ke-44 sebagai orang terkaya Indonesia, kini menduduki urutan ke-7. Kekayaannya tahun ini bahkan mengungguli pengusaha dan pendiri Grup Saratoga Edwin Soeyadjaya, termasuk pendiri Medco Energi Arifin Panigoro.
Menurut Forbes, kekayaan pria kelahiran Pontianak, 2 Juli 1965 itu, tembus US$ 2,5 miliar pada 6 April 2021, dengan real time net worth mencapai US$ 3,4 miliar atau setara Rp 47,6 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar AS) per 14 Juni 2021.
Lalu, siapa Jerry Ng ?
Jerry Ng adalah bankir inovator yang sukses membawa Bank Jago bertransformasi menjadi bank digital seutuhnya.
Mengutip berbagai sumber dan keterbukaan informasi, Jerry Ng masuk ke Bank Jago lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), menguasai lebih dari 37 persen saham.
Koleganya, Patrick Walujo juga masuk lewat Wealth Track Technology Ltd (WWT), perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong. WWT mengempit 13,35 persen saham Bank Jago.
Secara total, MEI dan WWT menguasai 51 persen saham Bank Jago pada Desember 2019.
Kemudian, Gojek melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa ikut mengantongi saham perseroan dengan kepemilikan 22,16 persen.
Bank Jago, sebelumnya bernama Bank Artos, menjadi sumber kekayaan Jerry NG setelah disulap menjadi bank digital.
Harga saham perusahaan terbang hingga menyentuh 12.950 per 14 Juni 2021 dari sebelumnya 1.044 pada 15 Juni 2020. Dari sana lah, pundi-pundi Jerry Ng semakin gemuk.
Dalam acara bertajuk Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang digelar Katadata, Maret lalu, Jerry bercerita bahwa 15 menit perjalanan dari kantor ke hotel menggunakan taksi daring Uber saat berada di Amerika Serikat (AS) telah mengubah hidupnya.
“Saya berpikir, tanpa saya sadari, hidup saya telah berproses ke arah digitalisasi,” katanya dalam acara tersebut.
Industri perbankan pun, lanjut dia, akan menjadi bagian dari digitalisasi. Karenanya, ia mulai rajin melakukan riset model bisnis bank di dunia.
Bank Jago boleh dibilang adalah buah pikiran Jerry Ng. Seperti halnya ia melahirkan Jenius ketika masih berkarir di BTPN. Namun, ia menegaskan keduanya berbeda.
Perbedaannya terletak pada teknologinya. Bank Jago, kata dia, memanfaatkan komputasi awan (cloud) untuk seluruh sistem operasinya. Perbedaan lainnya, Bank Jago tidak berkembang organik, melainkan berkolaborasi dengan ekosistem digital dan teknologi yang ada di Indonesia. (mad/cnnindonesia)
Comment