Depokrayanews.com- Sekjen D’Pro Ahmad Husni menyebut Kota Depok butuh pemimpin baru yang cerdas dan visioner, yang mampu mengantisipasi berbagai problema yang akan dihadapi ke depan. Bukan pemimpin pemadam kebakaran, begitu ada masalah baru diselesaikan. Pembangunan Kota Depok dinilai tertinggal jauh dibanding kota lain di sekitar Jabodetabek.
”Dengan berbagai problematika sosial ekonomi yang dihadapi, Kota Depok membutuhkan sosok yang mampu menangani segala permasalahan secara cerdas dan cepat. Depok butuh walikota yang visioner, yang cerdas, bukan sekedar menjalani rutinitas” kata Ahmad Husni kepada wartawan di Depok, Sabtu 7 Maret 2020.
Husni menyorot masalah kemacetan yang makin parah di Depok. Tapi sampai saat ini, paling tidak 5 tahun kepemimpinan Mohammad Idris-Pradi Supriatna sama sekali tidak ada upaya mengantasi kemacetan, termasuk membangun jalan baru. Trotoar tidak ada yang bisa digunakan para pejalan kaki, karena trotoarnya hancur. Kalau pun ada yang bagus, dijadikan tempat perjualan oleh pedagang kaki lima.
”Coba lihat, mana trotoar yang bagus, selain di depan kantor Balaikota Depok. Bagaimana masyarakat pejalan kaki bisa nyaman dengan trotoar yang rusak seperti itu. Tapi ada ga upaya untuk memperbaikinya. Tidak ada,’ kata dia. Jembatan penyeberangan orang (JPO) juga tidak memadai. Di beberapa tempat yang ramai orang menyeberang, tidak ada JPO.
Kemudian masalah sosial, hampir 2 minggu sekali Satpol PP menangkap praktek prostitusi di apartemen-apartemen di Depok. Tapi hanya sekedar ditangkap, kemudian dipulangkan.
Pemilik atau pengelola apartemennya tidak pernah diberikan sanksi. Bahkan walikota juga tidak pernah memberikan komentar soal prostitusi di Kota Depok, seperti tidak ada persoalan sama sekali.
Terbaru soal Virus Corona. Ledakan pertama justru terjadi di Kota Depok. Menurut Husni, Depok akhirnya jadi sorotan dunia. Sayangnya bukan karena prestasi. “Kasus Corona di Depok itu bukti pemimpin di Depok sekarang ini seperti pemadam kebakaran,” tegasnya.
Menurut dia, kasus Corona di Depok bentuk keteledoran dari walikota yang tidak tanggap hingga saat ini. “Mestinya petugas puskesmas ayo dong turun ke warga dan sekolahan sosialisasisan soal corona dan cara penanganannya,” kata dia.
Karena itu, Husni menilai Kota Depok butuh pemimpin baru yang cerdas dan bisa mengantisipasi perkembangan Kota Depok ke depan supaya tidak timbul persoalan ekonomi sosial yang makin berat.
Husni menyebut Hardiono yang kini menjadi Sekda Kota Depok adalah sosok atau figur yang cocok untuk memimpin Kota Depok minimal 5 tahun ke depan. Husni yakin dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, Hardiono bisa memajukan Kota Depok supaya sejajar dengan kota lain di Jabodetabek. (ril)
Comment