DEPOKRAYANEWS.COM- Rudi Samin, akan menuntut pihak JNE karena lahannya di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok dijadikan lokasi kuburan massal beras bantuan sosial (bansos) presiden, tanpa izin. Tidak hanya soal kuburan sembako, pihak JNE juga menggunakan lahan milik Rudi Samin sebagai lahan parkir, tanpa izin.
“Saya akan gugat JNE di pengadilan, perbuatan melawan hukum. Dia (JNE) pakai barang saya sembilan tahun tidak pernah bayar. Tidak pernah minta izin,” kata Rudi Samin kepada wartawan, Selasa 2 Agustus 2022.
Rudi menegaskan bakal menuntut kompensasi hingga Rp 900 juta kepada pihak JNE. Angka itu didapat dari jumlah biaya sewa yang dituding dikeluarkan oleh pihak JNE selama sembilan tahun menggunakan lahan itu.
Rudi menuding JNE menyewa lahan milik dirinya kepada pihak lain, yakni oknum. “Dia sewa sama oknum itu Rp 100 juta setahun, dikalikan saja sembilan,” kata Rudi.
Rudi menuding JNE menyewa lahan milik dirinya kepada pihak lain, yakni oknum. “Kalau kompensasi saya sesuai aturan aja. Dia sewa sama oknum itu Rp 100 juta setahun, dikalikan saja sembilan,” kata Rudi.
Rudi menjelaskan lahan miliknya itu seluas 43 hektare, sementara area galian tempat ditemukan beras bansos tersebut memiliki luas sekitar 6.000 meter persegi.
“Perlu diingat, jalan ini punya saya, semua sampai ke sana. Rencana saya mau tutup portal dulu sementara. Kalau nanti tidak juga punya itikad baik, depan JNE langsung saya tembok beton seperti ini,” kata dia.
Sebelumnya, Rudi Samin telah membuat aduan ke Polres Kota Depok pada Jumat 29 Juli 2022 malam, usai menemukan beras bansos yang terkubur di lahan miliknya.
“Setelah di-police line, semua (temuan) difoto dan barang yang masih bagus dibawa ke Polres sebagai barang bukti,” kata Rudi.
Seperti diberitakan, warga menemukan berkarung-karung beras bansos Presiden dikubur di lahan kosong. Kuburan itu ditemukan setelah ahli waris pemilik lahan yakni Rudi Samin mendapat informasi ada beras bansos yang dikubur dilahan milik dirinya. Rudi Samin melakukan penggalian dengan alat berat.
Dalam foto yang beredar, kondisi beras-beras itu tampak sudah rusak. Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu lama. Nanang, salah seorang masyarakat setempat telah mengaku bahwa dia yang menggali lahan itu untuk pembangunan septicktank. Tapi nyatanya, galian itu menjadi kuburan beras bansos.”Saya tidak tahu kalau galian itu kemudian menjadi kuburan beras. Tadinya saya diminta membuat galian untuk membangun septicktank,” kata Nanang. (ris)
Comment