DepokRayanews.com- Guru Besar Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Djohermansyah Djohan mengatakan pemerintah perlu memperbaiki manajemen aparatur sipil negara (ASN) agar mentalitas priayi nya hilang.
“Saya setuju harus diperbaiki. Kita buat PNS diracik makin smart. PNS itu harus kita usahakan meraciknya,” kata Djohan dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).
Menurut Djo —panggilan Djohermansyah Djohan—, saat ini ASN masih memiliki segudang persoalan. Persoalan pertama adalah terkait mentalitas priayi. Djohan mengatakan, masih banyak ASN yang merasa kedudukannya dianggap terhormat. Hingga saat ini, anggapan tersebut masih belum hilang di tengah masyarakat.
Kedua, adalah soal pelayanan kepada publik. Memang sudah ada pelayanan publik yang baik, namun secara umum masih banyak kritikan dari masyarakat. “Punya filosofi, kalau urusan bisa dipersulit ngapain dipermudah,” kata Djohan.
Ketiga, permasalahan di proses rekrutmen. Saat ini di awal memang sudah dilakukan proses rekrutmen berbasis komputer, sehingga kecurangan bisa diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Akan tetapi, ketika sudah menjadi ASN, praktik jual beli jabatan di dalam lingkungan mereka masih sering terjadi. Djo juga menyinggung meskipun aturan soal pungutan liar (pungli) sudah diperketat aturannya, tetapi di sejumlah instansi hal itu masih muncul.
Keempat, persoalan terakhir yang paling memprihatinkan adalah intervensi pejawat khususnya dalam waktu pemilihan kepala baik daerah atau pusat. Pejawat, selama ini dinilainya masih memiliki kecenderungan untuk mempolitisasi ASN.
Namun, aturan kepala daerah harus cuti selama masa kampanye dinilai Djo sudah baik. Hal itu karena ASN yang bekerja di bawah kepala daerah tersebut merasa lebih nyaman bekerja ketika dipimpin bukan oleh pejawat. (rol/mad)
Comment