Depokrayanews.com- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyebut DKI Jakarta kini menjadi kota yang amburadul.
“Jakarta seharusnya bisa menjadi ‘Kota Mahasiswa’ atau City of Intellectual seperti dirumuskan oleh Universitas Negeri Jakarta. Hanya Semarang, Solo dan Surabaya yang menjadi city of intellectual versi UNJ,” kata Megawati saat berbicara dalam acara ‘Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial’ yang disiarkan secara daring, Selasa 10 November 2020.
“Sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya,” kata Mega.
Mega pun mengaku kaget Yogyakarta tidak masuk daftar ‘City of Intellectual’ yang dipaparkan dalam acara yang digagas Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Padahal, katanya, selama ini Yogyakarta terkenal dengan sebutan kota mahasiswa atau kota pelajar.
“Kenapa Yogya tidak nomor satu karena Yogya kan terkenal kota mahasiswa, terus dengan nasi kucingnya [seharga] Rp1.000 perak, dulu saya makan,” katanya.
Tepat di peringatan Hari Pahlawan yang jatuh 10 November, tiga daerah yang dipimpin oleh kader PDIP menjadi penerima penghargaan sebagai ‘City Of Intellectual’.
Penghargaan itu diberikan berdasarkan riset yang dilaksanakan oleh tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.
Ketiga daerah itu adalah Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.
Mega pun menyayangkan kawasan Rawamangun tempat UNJ berdiri belum menjadi ‘City of Intellectual’. Padahal, prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru berada di sana.
“Sayang Rawamangun itu belum berhasil atau tidak berhasil menjadi city of intellect. Jadi, maksud saya, saya mohon dengan sangat dengan cara-cara akademis melihat kita ini tujuannya mau ke mana,” katanya. (mad)
Comment