INDORAYANEWS.COM– Kementerian Lingkungan Hidup harus turun tangan untuk menyegel tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang ada di Limo, Cinere, Kota Depok pada Senin, 4 November 2024.
Penyegelan dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq didampingi Dirjen Penegakan Hukum (Dirgakkum) LH Rasio Ridho Sani. Penutupan ditandai dengan pemasangan garis pembatas milik Gakkum.
Hanif mengatakan, TPS liar merugikan masyarakat. Dia menginstruksikan aparatur Kementerian Lingkungan Hidup menangani persoalan ini.
Menurut Hanif, TPS liar juga berkontribusi terhadap polusi udara. “Ada yang disebut particular matters, besarnya hanya kurang 2,5 milimikron atau 30 persen dari rambut kita,” kata dia di lokasi penyegelan.
Polusi udara, kata Hanif, menimbulkan penyakit jantung, inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA), hingga kematian bayi di usia dini. Ia menaksir kerugian akibat polusi udara mencapai mencapai Rp 52 triliun
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemetaan apa penyebab polusi udara agar bisa ditangani secara bertahap. “Hampir 31 persen disebabkan oleh kendaraan bermotor,” kata Hanif.
Aksi yang dilakukan Menteri Lingkungan Hidup mendapat dukungan dari masyarakat setempat/ ”Kami sudah lama melaporkan adanya TPS liar ini kepada pemerintah Kota Depok, tapi tidak ada aksi apa-apa. Ini kan memalukan, masa pemerintah pusat yang harus turun tangan. Pemerintah Kota Depok nya ke mana,”kata Zainal, seorang warga di lokasi penyegelan.
Dia menyebut PTS liar itu sudah berlangsung lama, tapi Pemerintah Kota Depok tidak pernah serius menangangginya. (ris)
Comment