Depokrayanews.com- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok kembali mencetak rekor. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, kasus konfirmasi positif pada Minggu 27 Desember 2020 bertambah sebanyak 461.
Jumlah penambahan ini merupakan yang terbesar setelah sebelumnya pada Sabtu 26 Desember 2020 terdapat penambahan 76 kasus. Sedangkan pada Jumat 25 Desember 2020 terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 276 kasus.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Depok kini berjumlah 16.308. Sedangkan pasien meninggal untuk hari Minggu 27 Desember 2020 berjumlah sebanyak 5 orang sehingga totalnya menjadi 390 orang atau sebesar 2,47%. Sedangkan untuk kasus sembuh bertambah sebanyak 131 orang atau sebesar 12.019 orang atau 76,21%.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Sri Utomo mengatakan bahwa penambahan kasus ini berasal dari klaster keluarga dimana saat ini penularan sudah terjadi di kalangan keluarga inti
“Virus dibawa oleh kepala keluarga yang setiap hari bekerja keluar rumah. Menular ke istri dan anak. Inilah kami tekankan mengapa sebelum bercengkrama dengan keluarga maka kita semua harus membersihkan diri. Mandi, ganti baju dan rendam baju dalam deterjen, barulah kita bisa berkumpul bersama keluarga. Harus dipahami dengan baik agar klaster keluarga ini dapat ditekan,” kata Sri Utomo di Depok, Minggu 27 Desember 2020.
Lebih lanjut diungkap Sri Utomo, saat ini Pemkot Depok juga terus menggenjot persiapan tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala. Tempat isolasi yang digadang-gadang akan dibuka di Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia.
“Ini masih terus kami persiapkan ya. Agar segera bisa diisi. Kapasitasnya sebanyak 40 orang. Wisma Makara UI juga masih berjalan, di sana kapasitasnya 120 orang,” ujar Sri Utomo.
Pemkot Depok diakui Sri Utomo memfokuskan dan mempercepat penyediaan tempat isolasi agar kasus klaster keluarga dapat ditekan. Keluarga yang rumahnya tak memungkinkan untuk isolasi mandiri maka diharuskan menempati fasilitas isolasi yang telah disediakan Pemkot Depok.
“Tidak apa-apa penuh karena fokus kami memang lebih baik terisi terus menerus nanti kan bergantian selama 10 hari. Daripada di rumah dan rentan menularkan anggota keluarga lainnya,” tutur Sri Utomo.
Diungkapkan dia, fasilitas tempat isolasi hanya ditujukan bagi pasien tanpa gejala, tanpa komorbid (penyakit bawaan). Fasilitas ini gratis. Warga Depok tidak dipungut biaya apapun untuk dapat menghuni tempat isolasi ini.
“Depok masih terus berada di zona merah. Kami tidak bosan- bosannya mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Saat ini ditambahkan pula dengan pentingnya iman dan imun. Keyakinan kita pada Tuhan bahwa pandemi akan berlalu dan menambah imunitas kita dengan mengonsumsi suplemen dan makanan bergizi,” kata Sri Utomo. {ris/bs}
Comment