DEPOKRAYANEWS.COM- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan 60 persen negara berpenghasilan rendah kini terancam mati. Pandemi Covid-19 membuat negara-negara di dunia mengalami kenaikan utang. Ditambah lagi dengan perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis beruntun.
“Sekitar 60 persen negara berpenghasilan rendah sudah atau hampir mati,” kata Sri Mulyani dalam pembukaan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting di Bali, Jumat 15 Juli 2022.
Krisis beruntun menyebabkan tekanan besar pada negara kecil, negara yang keuangannya terbatas sedangkan harga minyak dan pangan semakin melonjak.
Menurut Sri Mulyani, kondisi buruk itu tidak hanya mengancam negara miskin, tetapi juga negara berkembang, meski kondisinya lebih baik.
Negara berkembang memiliki potensi besar tidak bisa membayar utang dalam satu tahun ke depan. Namun, Sri Mulyani tak menjabarkan lebih lanjut negara mana saja yang benar-benar sakit dan tak bisa membayar utang.
Dikatakan, kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Cobaan terus datang sejak 2020 lalu yang membuat banyak negara, bahkan maju pun bisa masuk ke jurang resesi.
“Jadi ancaman perang, krisis komoditas, dan peningkatan inflasi global juga dapat meningkat dan menciptakan limpahan utang yang nyata, tidak hanya untuk negara berpenghasilan rendah, tapi juga negara berpenghasilan menengah, atau bahkan ekonomi maju,” kata dia. (mad)
Comment