Depokrayanews.com- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau warga untuk tidak mudik pada akhir tahun. Peningkatan mobilitas pada akhir tahun perlu dicegah agar kasus Covid-19 yang sudah melandai tak melonjak lagi.
Muhadjir mengingatkan, pemerintah sudah menghapus cuti bersama Hari Raya Natal 2021 pada 24 Desember. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama 2021, yang dikeluarkan pada Juni lalu.
“Pokoknya sementara jangan punya rencana mudik, jadi tidak usah beli tiket dulu,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Solo, Rabu 27 Okober 2021.
Menurut Muhadjir, pemerintah juga membuka kemungkinan untuk memperketat pembatasan aktivitas warga menjelang akhir tahun. Ia menekankan, Indonesia harus selalu waspada dan tidak boleh lengah walaupun kasus Covid-19 saat ini sudah menurun.
“Kemungkinan besar akan kami atur secara ketat seperti tahun lalu, jangan dicurigai macam-macam, ini demi keselamatan dan kemaslahatan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 selalu terjadi setelah libur panjang atau momen-momen besar lainnya. Berdasarkan data Covid-19.go.id, kasus Covid-19 melonjak ke belasan ribu kasus per hari pada Januari 2021 atau sebulan setelah momen Natal dan Tahun Baru. Padahal, pada Desember 2020, kasus Covid-19 selalu berada di bawah 10 ribu kasus per hari.
Muhadjir mengatakan, pemerintah berusaha membatasi pergerakan warga guna mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19. Saat ini, kata dia, hampir semua negara Eropa sedang mengalami kenaikan kasus yang sangat drastis. Sejumlah negara di Asia juga mengalami hal serupa. “Singapura yang kemarin katanya paling hebat menangani Covid-19, sekarang justru mengalami keparahan yang luar biasa. Jepang dan Korea Selatan juga,” katanya.
Muhadjir dalam keterangan tertulisnya pada Rabu kemarin mengatakan, pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di sejumlah destinasi juga mutlak dilakukan pada akhir tahun nanti. Pengetatan terutama diperlukan di tiga tempat, yakni di gereja pada saat perayaan Natal, di tempat perbelanjaan, dan destinasi wisata lokal.
Ia juga meminta agar pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi lebih dimaksimalkan di tempat-tempat umum. Hal itu penting untuk melakukan pengawasan dan tracing pada masyarakat. Dengan ragam kebijakan yang telah ditetapkan, Muhadjir berharap roda perekonomian tidak terganggu.
Ia meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memastikan destinasi wisata lokal tetap berjalan. Sementara, Kementerian Perdagangan diharapkan dapat terus menjaga pasokan bahan pokok.
“Yang harus kita pertimbangkan betul, bagaimanapun ketatnya, konservatifnya kita menerapkan berbagai macam ketentuan untuk mencegah penularan Covid-19, ekonomi kita harus tetap bergerak,” ujarnya. (antara)
Comment