Depokrayanews.com- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencanangkan Gerakan Nasional Penanaman 50 juta Pohon Cabai di Pekarangan yang dipusatkan di Lapangan Tembak Divisi Infantri I Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat.
“Kita sudah tidak impor cabai, tapi harga cabai dalam beberapa waktu terakhir terus melonjak. Ibu-ibu banyak yang protes sehingga cukup mengganggu pikiran saya.,” kata Mentan Amran Sulaiman pada acara pencanangan gerakan itu di Depok, Jawa Barat, Selasa (22/11/2016).
Mentan mengatakan, produksi cabai saat ini sebenarnya cukup sehingga pemerintah memutuskan tidak perlu impor.
“Makanya saya berfikir bagaimana caranya supaya ibu-ibu tidak protes lagi, ya, harus disediakan cabai yang cukup. Makanya kita adakan gerakan bagi-bagi cabai dan bibit cabai di seluruh Indonesia,” kata dia.
Gerakan tersebut, katanya, sebagai upaya pemerintah untuk menggalakkan masyarakat menanam cabai sehingga saat harga cabai naik tidak perlu ada kekhawatiran.
Untuk menyukseskan gerakan menanam 50 juta pohon cabai tersebut, Kementan melibatkan ibu penggerak PKK Pusat dan daerah sehingga diharapkan bisa melakukan penanaman 20 batang pohon cabai di setiap rumah tangga.
“Ibu-ibu diharapkan bersedia menanam pohon cabai setidaknya 20 batang di rumahnya. Bibit dan polibag akan kami siapkan secara gratis,” kata Amran.
Menurut Mentan, ada 210 juta hektar lahan pekarangan dan ada 126 juta ibu-ibu. “Bayangkan kalau lahan pekarangan itu dimanfaatkan dan semua ibu-ibu bergerak, berapa banyak hasil tanaman cabai yang bisa dihasilkan.” kata Amran,
Mentan mengatakan, upaya gerakan menanam cabai ini merupakan cara efektif untuk mengatasi melonjaknya harga yang selama ini terus terjadi.
“Dengan 20 batang cabai maka akan bisa menghasilkan 10 kilogram yang cukup untuk dikonsumsi di setiap rumah tangga,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, Jawa Barat selama ini menjadi salah satu sentra produksi cabai dengan kontribusi sebesar 22,54 persen secara nasional.
Menurut wagub, Garut merupakan sentra produksi terbesar sebesar 88 ribu ton, disusul, Cianjur, Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung.
Cabai asal Jawa Barat selama ini juga sudah diekspor ke Singapura, Jepang, dan Timur Tengah.
Bagi Jawa Barat adanya gerakan ini akan meningkatkan optimisme masyarakat setempat untuk meningkatkan produksi cabai mengingat masih tersedia lahan luas seluas 10,32 juta hektare.
Gerakan, kata wagub, juga dapat meninspirasi seluruh komponen optimalkan lahan pekarangan rumah, sekolah, kantor dan gedung sehingga bisa jaga ketahanan dan kemandirian pangan khususnya cabai.(and)
Comment