DEPOKRAYANEWS.COM– Namanya Erlyn (42), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang dengan sukahati menceritakan bagaimana BPJS Kesehatan dengan Program JKN sangat berjasa bagi keluarganya.
Erlyn bercerita saat anak keduanya yang tiba-tiba terserang rasa sakit pada sekitar perut atau pencernaannya. Tidak pernah terpikirkan kalau anaknya yang ketika itu masih berusia 12 tahun, tiba-tiba didiagnosa oleh dokter terkena penyakit usus buntu dan harus segera menjalankan operasi.
“Jujur tentu awalnya kami panik dan juga kaget pada saat awal dokter menyatakan bahwa anak kami harus dioperasi segera karena ada masalah pada pencernaannya, khususnya pada ususnya,”kata Erlyn.
Namun dia tetap masih merasa karena cepat mengetahui adanya gangguan di pencernaan anaknya. Sebab, kata dokter, kalau sampai terlambat maksimal 20 menit saja, nanah pada ususnya bisa pecah dan efeknya akan berbahaya. ”Lebih untungnya lagi, penanganan rumah sakit sangat cepat dan tanggap, tidak ada penundaan atau dipersulit seperti banyak berita beredar dalam penggunaan Program JKN ini,” kata Erlyn, Selasa.
Selama ini Erlyn suka heran dengan keluhan-keluhan di luar sana yang memberikan pandangan negatif terhadap Program JKN. Sebab, hingga kini, Erlyn dan keluarga belum pernah merasakan kesulitan terhadap penggunaan Program JKN. Bahkan fasilitas kesehatan (faskes) yang menangani anaknya, baik di klinik maupun di rumah sakit keduanya sama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan dan sigap tanpa menyulitkan dirinya.
“Alhamdulillah pelayanan faskes juga selama ini memuaskan sekali, pada kasus anak saya waktu itu awalnya kami datang ke klinik karena sakit perut yang tidak tertahankan. Pada saat itu kami ke Klinik Amanah Kota Depok yang kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, kami langsung mendapatkan penanganan yang cepat dan sigap. Singkat cerita, sesuai hasil USG anak kami langsung dijadwalkan untuk dioperasi pada esok harinya. Ya tentu kami juga sempat kaget apa harus secepat itu, tapi info dari dokter memang kondisinya sudah terbilang parah. Nanah pada ususnya bisa segera pecah kalau tidak ditangani dengan baik dan segera,” kenang Erlyn.
Erlyn mengaku sebenarnya ia dan suami sempat tidak siap jika sang anak harus segera di operasi, apalagi pada saat itu usia sang anak masih duduk di kelas enam SD. Namun demi kesehatan, Erlyn dan suami memutuskan untuk mengikuti anjuran dokter, apalagi sudah diinfo oleh sang dokter bahwa kondisi sang anak cukup parah.
Hal ini menjadi pengalaman berharga juga untuk Erlyn dan suami, sehingga kedepannya ia tidak boleh menganggap remeh bentuk keluhan kesehatan apapun dari anak-anaknya. Karena menurutnya sang anak awalnya hanya mengeluhkan sakit perut biasa yang bisa saja dikarenakan diare atau telat makan. Tapi siapa yang sangka ternyata sang anak mengidap penyakit yang cukup berat, dan sudah ditingkat bahaya.
“Saya mewakili keluarga tentunya mengucapkan terima kasih banyak kepada BPJS Kesehatan, dengan adanya Program JKN ini kami sangat merasa terbantu. Kalau kata orang berobat sebagai pasien JKN sering dipersulit, tapi jujur saya tidak merasakan hal seperti itu. Kuncinya adalah ikuti prosedur dan sabar mengikut alurnya, karena kita tahu sendiri bahwa peserta JKN yang berkunjung ke faskes itu tidak hanya satu atau dua orang saja tapi banyak. Bahkan sekarang sudah hampir seluruh masyarakat Indonesia terdaftar sebagai peserta JKN. BPJS Kesehatan sejauh ini telah melakukan tugasnya dengan baik dan memberikan pelayanan optimal. Semoga program ini terus berjalan dengan sukses sehingga semakin banyak yang terbantu,” tutup Erlyn. (BS/se)
Comment