Depokrayanews.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mengoperasikan (reaktivasi) jalur kereta api (KA) Cianjur – Ciranjang – Cipatat. Pengoperasian jalur kereta ini merupakan program reaktivasi jalur KA Cianjur – Padalarang.
Dengan reaktivasinya jalur ini, masyarakat Bogor yang ingin ke Bandung dengan Kereta Api tak perlu lagi ke Gambir terlebih dahulu.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang dengan rincian yaitu Segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 km, segmen kedua Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 km dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13,8 km.
“Untuk segmen ketiga ini dengan melihat kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi, maka saat ini masih dalam studi trasenya, diharapkan tahun 2022 segmen ketiga akan dimulai pembangunannya,” ujar Zulfikri dalam keterangannya, Senin 21 September 2020.
Zulfikri menuturkan, reaktivasi ini memakan anggaran sebanyak Rp 118,8 miliar yang berasal dari APBN.
Adapun, pekerjaan segmen 2 Ciranjang – Cipatat yang telah diselesaikan diantaranya adalah peningkatan jalur KA serta normalisasi badan jalan.
Selanjutnya akan dilakukan pembangunan segmen terakhir atau segmen 3 Cipatat – Padalarang sepanjang 13.8 kilometer yang ditargetkan akan dimulai pada tahun 2022.
Sementara, target peningkatan untuk pengoperasian jalur kereta api ini adalah, peningkatan kapasitas lintas dari yang semula 3 perjalanan KA menjadi 7 perjalanan KA.
Penambahan jumlah rangkaian kereta yang sebelumnya hanya terdapat 5 rangkaian kereta bertambah menjadi 8 rangkaian. Selain itu waktu tempuh KA Cipatat – Sukabumi atau sebaliknya adalah 2,5 jam atau sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat mobil atau bus.
Serta ditargetkan pula, jumlah penumpang yang diangkut yang semula maksimal 2.169 orang per hari dapat meningkat menjadi 6.507 orang perhari.
Sementara itu untuk KA logistik atau barang Cianjur – Padalarang, yang sebelumnya memiliki 5 rangkaian ditargetkan dapat bertambah menjadi 6 rangkaian, serta peningkatan kapasitas angkut kereta yang semula 30 ton per hari meningkat menjadi 42 ton perhari.
“Selain hal tersebut ada manfaat yang tidak kalah penting yaitu jalur ini nantinya akan menjadi jalur alterntif kereta api dari Bogor ke Bandung dimana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta api, karena bisa melalui jalur ini,” tukas Zulfikri.
Sumber:suara.com
Comment