DepokRayanews.com- Pemerintah tengah menyiapkan enam produk unggulan yang menjadi prioritas pemerintah dalam hilirisasi hasil riset. Apa saja?. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan satu per satu usai rapat terbatas di kantor Presiden, Kamis 6 Februari 2020.
1. Drone: Produk pertama yang disebut Bambang adalah drone atau pesawat nirawak mini untuk keperluan militer. Drone militer ini sudah digarap oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Balitbang Kementerian Pertahanan. Drone militer bernama Elang Hitam ini akan dimanfaatkan untuk keperluan kombatan dan diproduksi massal pada 2024.
Drone militer ini akan dikerjakan secara massal oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), yakni PT Dirgantara Indonesia dan LEN Industri. PTDI akan menggarap manufaktur drone dan LEN akan mengerjakan senjata dan sistem sensor serta radar.
2. Gree Fuel: Produk unggulan kedua yang dikembangkan pemerintah adalah bahan bakar nabati atau green fuel. Ilmuwan asal Institut Teknologi Bandung (ITB) disebut telah berhasil menciptakan katalis Merah Putih yang sanggup mengonversi minyak inti sawit menjadi bensin, diesel, dan avtur.
Menyusul keberhasilan pembuatan katalis ini, pemerintah kini merancang bangunan pabrik minyak nabati. Ada dua lokasi percontohan yang akan dijadikan lokasi pabrik, yakni Musi Banyuasin di Sumatra Selatan dan Pelalawan, Riau.”PT Pupuk Kujang, Pertamina, dan ITB sedang bekerja sama bangun abrik katalis nasional tahun ini,” kata Bambang.
3. Stem Cell untuk tulang: Produk riset unggulan ketiga adalah stem cell untuk pengobatan tulang. Produk ini sudah dikomersilkan oleh Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo, dan Kimiar Farma. Stem cell yang dimaksud diyakini mampu membantu pemulihan pasien patah tulang.
4. Garam Industri: Produk keempat adalah garam industri terintegrasi. BPPT, kini merancang mesin produksi yang sanggup mengolah garam rakyat dengan kandungan NaCl rendaj, menjadi garam skala industri dengan kandungan NaCl cukup tinggi.
5. Makanan Kaleng: Produk kelima adalah makanan kaleng yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Inovasi makanan kaleng ini memungkinkan penyimpanan makanan dalam periode yang lebih lama. Misalnya, makanan khas Yogyakarta yakni gudeg kini bisa disimpan untuk waktu yang lama bila disimpan dalam kaleng rapat.
6. Kapal Pelat Datar: Produk riset unggulan keenam adalah kapal pelat datar yang bisa digunakan oleh nelayan kecil karena biayanya lebih murah. Dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran normal, kapal pelat datar menawarkan ruang yang lebih lega dengan harga 30 persen lebih murah.
“Itu rencana awal, tapi melihat kebutuhan di dalam negeri, dan kesiapan desain dan manufaktur, Presiden beri arahan agar dipercepat jadi 2022,” kata Bambang. (mad).
Comment