by

Pemerintah Wajibkan Industri Serap Susu Peternak Lokal

INDORAYANEWS.COM– Pemerintah bakal mewajibkan industri pengolahan susu menyerap susu dalam negeri setelah viral aksi buang susu oleh peternak sapi perah.

Keputusan ini untuk merespons keluhan peternak tentang produksi susu tak terserap karena industri lebih memilih menggunakan susu impor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan regulasi yang berlaku saat ini akan diubah untuk mengatur industri wajib menyerap susu dalam negeri.

“Kami mengubah regulasi, seluruh industri wajib menyerap susu petani, ” katanya dalam konferensi pers di kantor Kementan, Senin 11 November 2024.

“Dulu tahun 1997-1998 ini adalah saran IMF dicabut tentang kewajiban untuk menyerap susu. Sekarang kita hidupkan kembali agar peternak kita bisa tumbuh, produksi dalam negeri bisa tumbuh,” sambungnya.

Amran mengatakan pada 1997-1998, Indonesia hanya mengimpor 40 persen dari total kebutuhan susu. Namun sekarang persentasenya mencapai 80 persen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi mengatakan alasan industri membatasi penyerapan susu dalam negeri adalah kualitas susu yang tidak sesuai standar industri. Susu dalam negeri disebut mengandung bahan-bahan tertentu.

“Sehingga enggak sesuai dengan standar food safety, keamanan pangan, sehingga enggak bisa diterima,” katanya di kantor Kementan, Senin 11 November 2024..

Ia mengatakan susu dalam negeri cenderung mengandung air, sugar syrup, dan bahan lainnya. Karena, itu ke depan akan ada upaya bersama antara industri dan peternak untuk meningkatkan kualitas susu dalam negeri.

“Jadi jangan ditambahin air, minyak goreng, sugar syrup, karbonat, hidrogen peroksida. Kami menangkap itu, kalau itu diloloskan yang menjadi korban kan masyarakat,” katanya

“Kami wajib menjaga karna standarnya BPOM enggak boleh ada ingredient ini dalam susu,” imbuhnya.

Karena itu, industri lebih memilih mengimpor susu. Mayoritas berasal dari Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS).

Ia pun membantah industri memilih impor karena terkait harga. Ia mengatakan harga susu impor dan dalam negeri hampir sama.

“Jadi harga bukan isu. Isu utama adalah kualitas,” katanya. (mad)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *