”Ya bukan tidak mungkin info di medsos yang sedikit banyak seperti membenarkan skenario itu, cerita bohong itu, beliau yang men-drive.”.
DEPOKRAYANEWS.COM – Penasihat ahli Kapolri bidang Hukum, Chairul Huda, menyatakan tindakan Fahmi Alamsyah membantu Irjen Ferdy Sambo menyusun draf keterangan pers soal kematian Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat adalah sikap pribadi. Tidak ada kaitannya dengan tugas dan jajaran penasihat Kapolri lain.
“Keterkaitan Fahmi Alamsyah berkenaan dengan kematian Brigadir J nggak ada hubungannya dengan penasihat ahli Kapolri. Nggak ada hubungannya sama sekali. Kalaupun dihubung-hubungkan, itu urusan pribadi dia,” ucap Chairul Huda, Rabu (10/8).
Pernyataan itu disampaikan Chairul menanggapi gaduh pengunduran diri Fahmi sebagai penasihat ahli bidang komunikasi Kapolri sesaat sebelum Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Menurut Chairul, Fahmi Alamsyah berupaya menggiring dia dan rekan-rekannya mempercayai skenario bahwa pembunuhan terjadi akibat baku tembak antara Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Brigadir Yoshua di rumah dinas Ferdy Sambo.
Upaya penggiringan opini itu terjadi saat para penasihat ahli Kapolri mendiskusikan saran terbaik untuk Kapolri Listyo.
“Nggak ada cerita, satupun omongan dia soal yang dia tahu (kematian Brigadir Yoshua pertama kali dari Ferdy Sambo). Bahkan boleh jadi mungkin dia menyampaikan masukan-masukan (di forum diskusi penasihat ahli) yang menggiring kami untuk percaya skenario itu. Kan kurang ajar namanya itu,” kata Chairul Huda.
“Dia bilang (mundur sebagai penasihat Kapolri) supaya tidak membebani, justru sangat membebani karena dia tahu tentang peristiwa itu, katakanlah versi Pak Ferdy Sambo, tapi kami malah tahunya dari media, dari Humas. Dia mengubur informasi,” kata Chairul.
Menurut Chairul, Fahmi Alamsyah mengirimkan sejumlah tautan berita dengan narasi seperti yang dibuat Ferdy Sambo. Chairul menaruh curiga bahwa Fahmi Alamsyah telah mengarahkan media-media itu untuk memuat tulisan tersebut.
“Dia menyampaikan link-link berita yang menggambarkan peristiwa itu seperti apa yang disampaikan di dalam press release. Boleh jadi link itu dia yang men-drive,” kata Chairul.
Dengan latar belakang komunikasi publik yang dimiliki Fahmi Alamsyah, bukan tak mungkin dia memiliki relasi yang baik dengan media.
“Dia kan penasihat ahli bidang komunikasi publik, berarti dia mempunyai hubungan yang baik dengan media, mempunyai pemahaman penguasaan yang baik di medsos. Ya bukan tidak mungkin info di medsos yang sedikit banyak seperti membenarkan skenario itu, cerita bohong itu, beliau yang men-drive. Dan itu disodorkan ke kita (para penasihat ahli Kapolri), seolah-olah itu fakta,” tegas Chairul Huda. (mad/cnn)
Comment