Oleh; Rudi Murodi
Di tengah hiruk pikuknya kemunculan para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dalam menyambut pemilu legislatif,yang akan di gelar pada Februari 2024 , begitu banyak bermunculan para pendukung dari setiap bacaleg yang akan ikut bertarung memperebutkan kursi DPRD Kota Depok periode 2024 – 2029.
Munculnya para bacaleg yang akan ikut dalam pemilihan calon legislatif di Kota Depok, pastinya akan menjadi ajang perlombaan mengumpulkan para calon pemilih bagi para pendukung dari para bacaleg yang telah resmi mendaftarkan diri ke KPU Kota Depok,melalui partainya masing masing
Para pendukung pastinya sangat dibutuhkan oleh para bacaleg dalam merangkul para calon pemilih pada kantong kantong suara di wilayah dapil yang telah ditetapkan .
Para pendukung pastinya akan menjadi motor penggerak dalam meraih suara pemilih terbanyak untuk meraih kursi yang di tetapkan pada dapil sesuai wilayah dimana para bacaleg tersebut mendaftarkan dirinya.
Ironisnya terkadang para bacaleg tidak dapat membedakan siapa para pendukung dan siapa para penikung.
Bagi para pendukung pastinya mereka akan bekerja secara sukarela dalam memperjuangkan para bacalegnya untuk mendapatkan suara terbanyak dari para calon pemilih.
Sedangkan bagi para penikung inilah proyek lima tahunan yang akan menjadi ajang mencari rezeki untuk kepentingan pribadi .
Para pendukung dan para penikung terutama dari external partai pengusung, biasanya sulit untuk dibedakan. Bahkan terkadang para penikung lebih bisa meyakinkan para bacaleg karena lebih memiliki pengalaman dan piawai dalam berdialog ketimbang para bacalegnya.
Para pendukung biasanya akan bersosialisasi secara diam diam, orang perorang dan jarang sekali mengumbar angka dalam dalam menentukan target yang akan diajak untuk memilih para bacalegnya.
Mereka akan menyampaikan program program yang akan diperjuangkan oleh para bacalegnya untuk pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat jika terpilih nanti.
Sedangkan para penikung mereka akan menyampaikan target angka para calon pemilih yang pastinya akan membuat para bacaleg lebih bersemangat dan terlena apalagi dengan kepiawaian para penikung dalam mengumpulkan masa. Pastinya tidak ada yang gratisan.
Para penikung lebih mengedepankan profil para bacaleg ketimbang program dalam mensosialisasikan kepada para calon pemilih, pastinya diikuti dengan iming iming hadiah kepada para calon pemilih jika ikut menghadiri dalam pertemuan dengan para bacalegnya.
Para pendukung baik dari internal maupun external partai akan bekerja keras meski hanya mendapat kebijaksanaan dari para bacaleg.
Sedangkan para penikung jika ongkos tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan maka tidak segan segan mereka akan berpindah pada bacaleg lain, dan membawa para calon pemilih kepada para bacaleg yang akan mereka telikung selanjutnya. ***
Comment