Oleh : Dindin M. Machfudz
Pemerhati Komunikasi, Interaksi dan Keadilan
SERANGAN kilat dan mematikan pasukan HAMAS ke Askelon Israel Selatan pada “Saturday Morning 7 Oktober 2023” dengan nama sandi “Badai Al-Aqsa” telah membuka mata hati dan mata dzohir serta telinga batin dan telinga lahir komunitas dunia Global, yaitu : Penjajahan masih terjadi di bumi Palestina sejak tahun 1948 dengan berbagai kejahatannya.
Kaget. Takjub. Sedih. Itulah reaksi dan respons yang muncul ke permukaan setelah menyaksikan peristiwa heroik dimaksud lewat tayangan TV AlJazeera yang berpusat di Doha Qatar. Juga siaran stasiun TV lainnya. Para pemirsa dibuat berdecak kagum sambil bertanya : “Kok, bisa, sih?!”
Bayangkan saja, serangan kilat itu diawali HAMAS (Harakah Muqowamah Al-Islamiyah – Gerakan Perjuangan Islam untuk Kemerdekaan Palestina) dengan meluncurkan 5.000 hulu ledak roket dalam tempo hitungan menit sehingga “iron dome” yang dibanggakan Israel keteteran dan jebol.
Pagar kawat yang berdiri kokoh juga ambrol dihajar alat berat Palestina. Sebagian pasukan HAMAS lainnya terbang melayang di atas pagar pembatas memasuki teritori Israel dengan menggunakan parasut ‘paralayang’ bermesin. Lalu mereka merangsek maju melumpuhkan semua tentara Israel dan sisanya ditawan dan dibawa ke Gaza.
Adegan tersebut karuan saja membikin pemirsa khusus di Israel sana ditambah satu kata lagi : “Panik”.
Betapa tidak, mereka “jengah”. Juga marah kepada Penguasa Israel yang tersohor pongah dan jumawa.
Sesumbarnya selama ini adalah : pasukannya hebat. Tapi nyatanya?! Membleh. Di “mandala” atau medan tempur ini ratusan tentara Zionis tewas dan ratusan lainnya ditawan oleh pasukan Komando HAMAS.
Sejumlah warga sipil lainnya ikut terbawa sebagai tawanan. Tapi beberapa sudah dibebaskan kembali dengan alasan kemanusiaan.
Bahkan seorang tawanan berkebangsaan Amerika bilang : “Saya terkesan dengan warga Gaza. Mereka baik hati dan ramah, dan telah mengubah hidupku secepatnya untuk juga menjadi manusia baik.
Tidak ada di dunia ini manusia yang sebaik Gaza Palestina. Mereka mengajarkan kebaikan, kebajikan, kemuliaan, dan penghormatan Kemanusiaan kepada dunia.
Mereka Muslim dan penghapal Qur’an serta hormat kepada Injil dan Taurat. Saya sedih harus berpisah dengan orang-orang baik itu. Dan kini saya telah kembali ke negeri kami yang entah kenapa menyimpan kebencian dan purbasangka negatif kepada Palestina. Maafkan kami, Palestina.” Sang Bunda sepuh itu tak kuasa menahan tangisnya. Hal senada diungkapkan Bunda sepuh warga Israel yang juga dibebaskan.
“Kami membebaskan tawanan setelah berunding dan mediasi dengan pihak Qatar dan Mesir. Tidak ada unsur Israel dalam pembebasan tanpa syarat itu,” demikian ucap Jubir Sayap Militer HAMAS mengoreksi pernyataan si Aki-aki Presiden Joe Biden yang berterima kasih kepada Israel.
Lalu, setelah peristiwa 7 Oktober itu viral mendunia, apakah sunyi senyap?! Tentu saja, tidak. Sebab militer Zionis terus menyerang Gaza dengan buas, kalap dan bengis dengan meluncurkan rudal- rudalnya dari darat, laut, udara. Gaza hancur lebur.
Rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, apartemen warga, gedung pemerintah, kamp pengungsi hancur berkeping-keping dengan 2000-an penghuninya tertimbun.
Anehnya, Gaza berselimutkan aroma wangi Kasturi. Kementrian Kesehatan Gaza melaporkan : Sejumlah 8005 orang Palestina gugur, 70 persennya di antaranya anak-anak dan bayi. 15 rumah sakit dari 35 rumah sakit stop beroperasi lantaran terkena bom dan ketiadaan obat-obatan serta pemadaman listrik dan bahan bakar lantaran blokade yang dilakukan Zionis sehingga bedah operasi tulang para korban hanya dengan cahaya hape, tanpa bius.
Juga suplai makanan dan air bersih nihil lantara blokade Zionis. Sebetulnya tanpa dibom pun jika diberlakukan blokade begitu, penduduk Gaza bakal tersiksa dalam kesakitan karena ketiadaan obat-obatan dan kelaparan. Sungguh sesuatu yang sangat zolim yang hanya dilakukan oleh manusia-manusia dajjal. Sementara di Tepi Barat 105 orang gugur, dan di Libanon Selatan 40 pejuang Huzbullah gugur.
Serangan ganas Zionis tanpa henti itu sesekali mendapat balasan sayap militer Pejuang HAMAS. Organisasi perjuangan Islam untuk kemerdekaan Palestina ini sesekali membalas dengan roket-roket buatan sendiri yang tanpa dinyana mampu mencapai kota Tel Aviv yang jaraknya 350 km. Akibatnya Tel Aviv rusak parah, sesuatu yang baru terjadi. Sementara di Gaza, sejumlah tank Israel hancur dihajar roket HAMAS beserta penumpangnya.
Balasan roket lainnya diluncurkan oleh pasukan Hizbullah di selatan Libanon menggunakan roket pasokan dari Iran. Juga di Tepi Barat yang selama ini terjajah dan rumah-rumahnya dirampas secara semena-mena oleh Zionis, bangkit melakukan perlawanan militer.
Mereka harus bangkit, sebab kini saatnya mengusir penjajah Israel sejak peristiwa Nakba 1948 yang getir dan pahit. Di mana dengan dukungan kolonialis dan imperialis Inggris, bangsa Yahudi migrasi menyerbu Palestina dari Eropa menyerobot Palestina.
Hal yang sama hampir terjadi di Ukraina melalui tangan setan Presiden Zelenski yang juga berbangsa Yahudi. Tapi keburu dipatahkan oleh Presiden Putin dari Rusia lewat invasi militernya.
Tapi dasar bangsa curang dan laknatullah (dilaknat Allah di zaman Nabi Musa As), Israel diam-diam mengirimkan sekitar dua ratusan warganya ke bandara Dagestan Rusia, yang segera digerudug bangsa Rusia yang kadung bela dan cinta Palestina.
Tentu saja, perang Gaza kali ini dipicu oleh kejahatan dan kebiadaban terakumulasi : penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh militer Israel dan penembakan brutal Zionis terhadap Jamaah yang sedang sholat, serta perampasan rumah warga Palestina disertai tindakan pembunuhan sejak belasan dan puluhan tahun.
Yang juga merisaukan adalah terdapat 23 Jurnalis berbagai media gugur, petugas Palang Merah, Bulan Sabit dan lembaga hak azasi serta lembaga pengungsi internasional. Mereka orang-orang yang harus dilindungi sesuai dengan hukum internasional.
Tapi bangsa terlaknat ini tidak menggubrisnya. “Dalam semalam militer keturunan iblis ini bisa membunuh seribu warga sipil dan seribu lainnya hilang di bawah puing bangunan yang hancur,” ujar Mohammad Husein yang melaporkan kondisi Gaza dari Gaza langsung lewat akunnya.
***
SAAT ini penjajah Israel tengah mempertontonkan kebuasan tindakan barbarnya di Gaza. Disokong oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Selebihnya masyarakat Global memprotes tindakan barbarian tersebut. Bahkan efeknya sudah mulai timbul ke permukaan, yaitu kebencian dan penolakan terhadap bangsa Dajjal ini. Kasus kedatangan satu pesawat carter dari Tel Aviv menuju bandara Dagestan di Rusia tanpa ba atau bu alias selonong boy kontan digerudug warga setempat.
Sesungguhnya, perbuatan jahat atau kerusakan oleh bangsa Israel ini sudah diungkapkan oleh Allah Yang Maha Kuasa di dalam QS Al-Isra/17 ayat 4 – 5 yang berbunyi :
“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu. “Kamu pasti akan berbuat kejahatan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.
Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”
Walhasil, suka tidak suka, siap tidak siap, sikap anti Israel sudah tertanam subur di masyarakat dunia global. Termasuk di negeri Paman Sam dan negeri kolonialis tertua di dunia, yaitu Inggris Raya. Kita sendiri sudah mengalami dan merasakan ganasnya tentara sekutu Inggris sewaktu mereka menyerbu dan membombardir kota Surabaya Oktober – November 1945 dengan korban puluhan ribu pemuda termasuk para Santri dan Kyai-nya. Rupanya dari Surabaya, pasukan neokolonialis dan imperialis ini kelayaban di Timur Tengah.
Ada pun korban pengeboman dan pengrudalan zionis Israel di Gaza pada hari ini sudah mencapai 10.006 orang gugur dan lebih 20.000 – an luka-luka. Di antara korban wafat, 2/3 nya adalah anak-anak dan bayi.
Serdadu Inggris sendiri saat ini sudah nongkrong di kapal-kapal perangnya yang parkir di lautan Mediterania. Menunggu datangnya serangan dari Iran dan Turkiye serta Syria terhadap Israel sebagai sesama Muslim yang harus membela sesama saudara Muslim, sebagaimana ayat Allah dalam QS Al-Hujurat/49 ayat 10 : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara ..”. Juga pesan abadi Nabi Muhammad Saw dalam khutbah wada atau akhir di padang Arofah tahun 632 yang kini diabadikan menjadi Masjid Nameerah.
Saat ini masyarakat global menyerukan segera diberlakukannya “genjatan senjata” dan “bantuan kemanusiaan” untuk Gaza. Tapi Zionis Israel tak bergeming. Tak menggubrisnya. Malahan menebar ancaman : “Kami akan memusnahkan HAMAS di muka bumi,” ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. “Kami siap berperang dengan siapa pun dalam waktu yang panjang, meski tak berniat demikian,” tukas PM Benyamin Netanyahu. “Kami akan tambah bantuan untuk Israel apa pun yang terjadi,” ujar Presiden Aki-aki Joe Biden dari Amerika, meski rakyatnya mengutuk dan mengecam keras sikap arogannya dan tak berperikemanusiannya.
Karenanya, dengan congkak dan pongahnya pengeboman terus berlangsung dengan menyasar infrastruktur dan gedung-gedung pemerintahan, masjid, gereja, rumah sakit, mobil ambulans, sekolah dan apartemen yang dihuni mayarakst sipil.
Sementara di sidang Dewan Keamanan PBB berlangsung perang veto antara blok Amerika dan Inggris versus blok Rusia dan RRC. Akhirnya isu tersebut dibawa ke sidang umum PBB yang diikuti seluruh negara anggota PBB dan hasilnya : 120 negara setuju genjatan senjata dan bantuan kemanusiaan versus 14 negara menolak.
Inilah 14 negara Barat yang dipimpin Dajjal dan disebut dengan blok kolonialis – imperialis, sekuleris, dan pragmatis serta ateis. Di mata dan pikiran mereka Tuhan itu tidak ada. Yang ada adalah “Aku berkuasa” melebihi Tuhan siapa pun. Sebuah kolaborasi jahat yang diikat dalam tali takabur dan kerakusan.
Selain dipengaruhi oleh doktrin filsafati yang dianutnya, juga sangat menyadari bahwa posisinya sedang di atas semua negara dan manusia di dunia global ini.
Tak ada belas kasih atau Humanitarian Rights itu. Dan Humanirarian Law tidak berlaku bagi mereka. Inilah risikonya kalau di dunia ini hanya ada satu superpower : yaitu NATO. Mereka terikat dalam Homophily Block. Negara-negara seikhwan.
Berikutnya adalah persekongkolan jahat itu juga diikat oleh DNA (deoxyribonucleic acid) yang sama. Sama-sama Pembunuh Massal alias Massacre alias Genocida. Sebut saja Amerika Serikat mengebom atom kota Nagasaki dan Hiroshima Jepang secara pengecut dengan korban jutaan warganya wafat dan cacat seumur hidup, juga kejahatan perang di Vietnam, Irak, Afghanistan, Lybia. Juga Genocida terhadap bangsa kulit merah Indian.
Ada pun Inggris mengebom kota Surabaya setelah dua jenderalnya tewas tertembak tahun 1945 hingga jatuh korban puluhan ribu pemuda terutama para Santri dan Kyai pengasuh Ponpesnya, dan invasi daratan oleh tentara Gurkha yang kejam. Juga ngotot mempertahankan pulau Malvinas di Argentina hingga hari ini. Inggris pula yang mensponsori masuknya warga Yahudi dari Eropa ke Palestina tahun 1947.
Berikutnya Jerman yang melakukan Holocust terhadap Yahudi lantaran bangsa yang dilaknat Allah itu merajai perekonomian Jerman. Jangan lupa kekejaman Perancis terhadap pejuang Aljazair serta Spanyol dan Portugal di Sunda Besar dan Sunda Kecil sejak abad ke-16.
Alfa-Omega, dengan premis mayor dan premis minor serta terminus medius tersebut, maka pengeboman terhadap Gaza dengan tujuan menganeksasi dan Genocida Anak-anak Gaza, akan tetap berlangsung. Kecuali ada bom nuklir yang dijatuhkan di kota-kota Israel.
Siapa yang berani?! Jawabnya : HAMAS. Berikan dia bom dimaksud. In sha Allah Israel akan musnah dari peta dunia. Sebab HAMAS sudah sukses membikin ketar-ketir nyali tentara Israel setiap akan memasuki wilayah Gaza.
Sebab pasukan HAMAS sudah terlanjur terkenal akan disiplin dan tangguhnya yang terdiri dari orang-orang pilihan, bermental baja, fisiknya kuat, teguh imannya, penghapal Qur’an, penghapal Hadis, shaum Daud terus menerus, tak kenal kata menyerah, siap mati Syahid kapan saja dan di mana saja, mewakafkan hidupnya untuk Islam sebagaimana pasukan Muslim di zaman Rasululloh Nabi Muhammad Saw dan para Khalifah pengganti Nabi, yaitu Khalifah Abu Bakar as- Shidiq, Khalifah Umar bin Khatab yang bergelar Al-Faruq, Khalifah Usman bin Affan si “Dermawan” dan Khalifah Ali bin Abi Thalib si “Pintu Gerbang Ilmu Nabi” dan “Pendekar Pedang tak Terkalahkan”.
Tak ada kata menyerah atau menjadi tawanan musuh buat pasukan Muslim. Setiap meluncurkan roketnya selalu disertai takbir “Allahu Akbar” dan membaca QS Yaa Sin/36 ayat 9, saat melakukan serangan mematikan, yaitu memohon jaminan Allah untuk menutup mata musuh dalam setiap serangan HAMAS. Sehingga mereka (Zionis) linglung dan mati didor. **
Comment