DepokRayanews.com- Sejak dimulai pada 1 Januari 2014, program JKN-KIS terus mengalami perkembangan.
Perkembangan tersebut tidak terlepas dari manfaat yang besar dari program JKN-KIS. Kehadiran program JKN-KIS telah membuka akses yang besar kepada masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang layak.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, jumlah peserta JKN-KIS kini mencapai 200 juta peserta atau sekitar 90 persen dari penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut menjadikan program JKN-KIS sebagai salah satu program dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.
Untuk Kota Depok sendiri, jumlah peserta JKN-KIS per 10 Agustus 2018 mencapai 1.211.509 atau sekitar 72 persen dari penduduk Kota Depok.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok, Maya Febriyanti Purwandari mengatakan bahwa target pemerintah paling lambat 1 Januari 2019, semua penduduk telah terlindungi dalam program JKN-KIS.
Saat ini masih terdapat sekitar 28 persen penduduk Kota Depok yang belum terdaftar dalam program JKN-KIS.
“Oleh karena itu, kami akan menggalakkan kegiatan canvassing untuk mempercepat cakupan semesta di Kota Depok. Kegiatan jemput bola ini kami harapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal sehingga komitmen pemerintah dalam mencapai cakupan semesta pada 1 Januari 2019,” ujar Maya.
Fasepa, salah satu pimpinan badan usaha yang ada di Kota Depok mengatakan bahwa kegiatan canvassing yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang Depok merupakan salah satu langkah positif.
“Melalui metode canvassing maka perusahaan memperoleh sosialisasi tentang program JKN-KIS sebelum kami mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga kami mengetahui hak dan kewajiban kami sebagai peserta JKN-KIS,” kata dia. (DT/mr)
Comment