DepokRayanews.com- Akhir-akhir ini beredar luas di media sosial (medsos) petisi yang menginginkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dicopot. Petisis itu dibuat oleh akun Opini Kamu dan hingga kini sudah didukung oleh 100 ribu orang.
Tidak jelas apa latar belakang adanya petisi itu, tapi sebagian mengatakan karena merasa tidak puas dengan kinerja Anies Baswedn selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Soal petisi itu, ternyata sudah sampai ke telingga Anies Baswedan. Lalu apa komentar Anies ?
Dengan enteng Anis menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kebebasan berpendapat. “Setiap warga negara berhak menyampaikan pandangannya, tidak ada larangan sama sekali. Karena itulah kenapa ada Pemilu kenapa ada Pilkada adalah bagian struktur negara, tetapi pandangan boleh saja beda,” kata Anies di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (26/5/2019).
Menurut Anies, setiap warga negara berhak mengkritik dan sebagai pejabat publik harus siap untuk dikritik bahkan dicaci maki sekalipun oleh rakyatnya. “Kalau di wilayah publik jangan minta dipuji aja, di wilayah publik itu harus siap dicaci maki, diminta turun, (diminta) naik karena itu prinsipnya sama,” kata dia.
Anies menyampaikan bahwa prinsip dirinya yang siap untuk dikritik sudah sejak lama dia tuliskan melalui akun pr9ibadinya di Twitter.
“Kalau mau jadi pejabat publik maka harus siap untuk menjadi alamat keluh kesah, alamat caci maki harus siap dan saya mengatakan itu sebelum saya menjadi pejabat publik. Ketika saya menjadi pejabat publik ya saya harus jalanin dong maka dari itu kita harus biasa-biasa saja,” kata dia.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini kemudian memilih tidak menanggapi semua kritik yang ditujukan kepada dirinya. “Karena itu kalau ada yang mengkritik nggak usah ditangkep. Saya nggak pernah menangkep orang yang mengkritik saya, sama sekali,” kata Anies. (mad/pkn)
Comment