DepokRayanews.com- Polresta Depok
akhirnya memastikan Bripka Matheus De Haan yang ditemukan tewas di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (1/1/2019) petang, karena bunuh diri.
Kepastian itu diungkap Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto setelah mengecek hasil pemeriksaan tim terhadap saksi-saksi, hasil labforensik, inafis dan Ver.
“Dari keterangan 14 orang saksi, ditambah alat rekaman CCTV di Jalan Masjid Darul Janah, serta hasil tim labforensik, tim Gegana, dan Ver dari RS Polri Kramat Jati
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sudah dipastikan korban tewas akibat bunuh diri,” kata Didik kepada wartawan, Jumat (4/1/2019) sore.
Berdasarkan hasil otopsi, kata Didik, disimpulkan, luka tembak di kepala korban berasal dari senjata api milik korban jenis sig hower hingga tem
“Hasil otopsi ditemukan lubang akibat tembakan senjata api dari milik korban sendiri dari pelipis kanan kepala tembus hingga dahi kiri atas mengakibatkan kerusakan jaringan otak hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,”kata Didi.
Korban dengan sengaja menembakkan pistol miliknya sendiri ke kepala.
Hal itu diperkuat dilakukan swap terhadap sejumlah barang bukti sebo yang dipake korban, swap tangan kiri dan kanan korban hasilnya mengandung Gan Shoot Residu (GSR) lalu punggung tangan korban mengandung GSR dan kuku tangan kanan.
Selain itu hasil dari penulusuran TKP juga diperkuat tidak ada barang milik korban yang hilang.
“Ditemukan barang bukti properti milik korban masih utuh di TKP yaitu motor Honda Beat hitam baru belum ada plat nomor, dua buah HP Blackberry dan Samsung di saku jaket, dan dompet saku celana korban berisi kartu identitas,” kata Didik.
“Kita simpulkan kasus tewasnya Bripka Matheus merupakan murni bunuh diri. Penyebab korban meninggal akibat masalah pribadi.” kata Didik.
Menurut keterangan teman-teman korban sewaktu berdinas di Polsek Pancoran Mas unit Patroli Sabhara, Bripka Matheus sempat menceritakan permasalahan ekonomi yang ada di dalam keluarga.
“Korban sempat cerita beberapa minggu sebelum kejadian bahwa lagi ada masalah ekonomi terkait pembayaran uang kuliah anaknya yang bungsu,” kata satu anggota yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain itu akibat permasalahan ekonomi tersebut, korban dengan sang istri sempat terjadi cekcok.
“Lantaran sering bertengkar dengan istri masalah ekonomi, korban mengajukan untuk pindah menjadi BKO Satgas Anti-Teror Polda Metro Jaya dengan harapan semua kebutuhan hidup ekonomi tercukupi,” kata anggota tadi. (ris/pkn)
Comment