Depokrayanews.com- Ustaz Yahya Waloni dikenal sebagai penceramah yang biasanya bertopik pada kristenisasi dan misionaris. Pasalnya dia adalah seorang pendeta. Berikut simak profil Ustaz Yahya Waloni, mantan pendeta yang masuk Islam.
1. Pernah Terdaftar Sebagai Pendeta
Ustaz Yahya Waloni sebelumnya terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ceramahnya terkenal frontal dan blak-blakan. Kerap kontroversial dengan topik utamanya misionaris dan kristenisasi.
2. Dijuluki Ustaz Pansos
Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustaz Pansos (Panjat Sosial) dari Denny Siregar karena gemar mengangkat teori tentang agamanya dulu sebagai ‘jualan’ supaya pamornya meningkat di mata umat Islam. Padahal, apapun yang dikatakannya belum tentu memiliki dasar yang dapat dipertanggung jawabkan.
Selain itu, ceramah Ustaz Yahya Waloni dikenal keras. Ia bahkan terkenal lantaran melarang orang miskin dan bodoh masuk islam. Ustaz Yahya juga pernah mendoakan agar Megawati meninggal.
Membicarakan profil Ustaz Yahya Waloni berarti perlu dimulai dari kelahirannya. Ustaz Yahya diberi nama Yahya Yopie Waloni, lahir di Kota Manado 30 November 1970. Dia lahir di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Ustaz Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.
Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 – 2004 karena pindah ke Balikpapan. Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Pada 2006, Ustaz Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli. Di Tolitoli, dia emndapatkan bimbingan dari Ketau Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Lewat penuturan Ustaz Yahya dalam beberapa ceramahnya, publik mengetahui kapan peristiwa ustaz Yahya bersama keluarganya pindah islam. Berdasarkan penuturannya, Ustaz Yahya bersama istri memeluk Islam secara sah pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita melalui tuntutan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah. Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.
– Pernah menjabat anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara Sumber:suara.com
– Dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006
– Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004.
– Pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana
Comment