Depokrayanews.com- Restoran Ranjang 69 akhirnya mengganti nama menjadi Ramen Jangar 69, setelah manajemen perusahaan itu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Depok.
“Kita sudah ganti nama sejak 1 September lalu,” kata Direktur Marketing Ranjang 69, Riska kepada depokrayanews.com, Kamis (15/9/2016).
Nama Ranjang 69 itu sebelumnya sempat menjadi sorotan masyarakat dan media massa di Depok karena berkonotasi pornografi, padahal Depok dijuluki sebagai kota religius.
Menurut Riska, Ranjang 69 itu sebetulnya adalah singkatan dari Ramen Jangar. Sedangkan angka 69 yang dikonotasikan sebagai simbol pornografi itu, adalah simbol jungkir balik perjuangannya dalam menjalankan bisnis restoran. Kemudian angka 69 adalah angka kembar. Kebetulan Riska dan Riski pemilik restoran itu anak kembar asli Garut, Jawa Barat.
“Jadi tidak ada niat kami untuk membuat nama yang berbau pornografi. Hanya sekedar strategi marketing saja, supaya namanya gampang diingat,” kata Riska didampingi Rizal Khairul Insan, Direktur Operasional Group Ranjang 69.
Ranjang 69 kini ada di 12 lokasi, di Depok, Garut, Sumedang, Purwakarta, Karawang, Garut Selatan, Cimahi, Pandeglang.
Dari 12 cabang itu, di Depok dan Pandeglang nama Ranjang 69 menjadi sorotan masyarakat kemudian diganti menjadi Ramen Janger.
Menurut Rizal. apa yang ada di Restoran Ramen Janger 69 itu tidak seperti yang dibayangkan beberapa kalangan yang berkonotasi pornografi.
“Masyarakat bisa melihat di dalam sini tak seseram apa yang ditampilkan dengan namanya,” katanya. Restoran ini terang benderang, dindingnya kaca, tidak remang-remang.
Ramen adalah makanan mi khas Jepang yang digemari masyarakat, Di Depok, lebih dari 70 persen target marketnya mahasiswa..
Sedangkan Jangar dalam bahasa sunda berarti pusing. Masyarakat yang merasa pusing akan menjadi segar bila sudah menyantap ramen yang pedas.
Riska dan Rizal memahami kalau ada sebagian masyarakat yang menilai nama Ranjang 69 itu berkonotasi negatif, atau pornografi. “Makanya, kita ganti. Ini bukti bahwa kami mematuhi aturan Pemkot Depok dan aspirasi masyarakat,” kata Rizal. (and)
Comment