Depokrayanews.com- Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu 3 Mei 2020 malam, membuat sejumlah wilayah di Kota Cilegon terendam banjir pada Senin 4 Mei 2020.
Banjir itu tidak hanya merendam pemukiman penduduk dan sejumlah ruas jalan. Akan tetapi, juga merendam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon yang berlokasi di Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Menurut informasi, terendamnya ruangan-ruangan di RSUD Cilegon dikarenakan jebolnya tembok sepanjang hampir 7 meter yang berada disisi sebelah barat atau persis disamping Sungai Kedung Ingas.
Sementara itu, sejumlah pelayanan di RSUD Cilegon pun sempat lumpuh karena aliran listrik dipadamkan. Itu karena banjir yang merendam panel listrik RSUD Cilegon.
“Listrik sengaja kami padamkan. Karena ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Panel listrik sudah tergenang dan gardu panel hampir terendam,” ucap Kepala Bagian Umum RSUD Cilegon, Faruk Oktavian, Senin 4 Mei 2020.
Akibatnya, pelayanan instalasi rontgen dan beberapa pelayanan yang menggunakan aliran listrik pun untuk sementara tidak bisa digunakan dari sore hari.
Hampir seluruh ruang perawatan yang ada di RSUD Cilegon terendam banjir. “Semuanya hampir terendam, paling rendah semata kaki, paling tinggi itu selutut orang dewasa,” kata dia.
Hanya saja, pihak rumah sakit tidak mengevakuasi para pasien karena situasi masih dianggap kondusif. Banjir baru surut sekitar pukul 22.00 wib tadi malam.
Sementara perumahan yang terendam banjir, antara lain Perumahan Metro Cilegon, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Hingga pukul 23.30 wib, sebanyak 258 rumah masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 50-70 centimeter.
Salah seorang warga setempat, Yeni (39) mengaku jika banjir yang terjadi ditempatnya merupakan kali pertama terjadi. Akibatnya, ia bersama keluarga terpaksa harus mengungsi.
“Tadi sama anak-anak dijemput sama petugas pakai perahu karet. Saya mau ngungsi aja ke rumah saudara dulu sementara, disini khawatir air tambah tinggi,” kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Cilegon, Kompol Jajang Mulyaman mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Basarnas turut mengerahkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi ratusan warga di Perumahan Metro.
“Kita bersama TNI dan instansi lain sengaja melakukan giat patroli. Dan dari tadi sore kita langsung melakukan evakuasi,” kata Kapolsek.
Menurutnya, sejumlah warga yang terdampak banjir tersebut untuk sementara akan mengungsi ke kerabatnya yang tidak terkena banjir.
“Diungsikan sementara ke rumah kerabatnya, nanti dari pemerintah akan disiapkan fasilitas lain yang bisa dipakai untuk pengungsian,” tukasnya.
Pihak Kepolisian, TNI, Basarnas dan BPBD masih berjaga dilokasi dengan mendirikan sejumlah tenda darurat. Sementara kondisi di lokasi sampai dini hari tadi kondisinya masih gelap karena listrik masih padam.
Sumber:bantennews.com
Comment