Depokrayanews.com- Aksi demo menolak Undang-undang Cipta Kerja berujung rusuh di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga ke Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis 8 Oktober 2020 sore.
Massa merusak dan membakar sejumlah fasilitas publik, antara lain halte bus Transjakarta. Sebelumnya, mereka merusak gedung Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), merusak mobil dan membakar pos polisi. Dari kejauhan sudah tampak api membara membakar halte Transjakarta. Kaca halte dilempari dengan batu dan kayu.
Kondisi rusuh itu membuat takut para pekerja kantoran di kawasan itu. Mereka tidak berani pulang padahal jam kantor sudah selesai.
Indah (32), seorang karyawan di Tanah Abang tidak berani pulang karena takut dengan aksi anarkis para demonstran. ”Saya pulang naik bus Transjakarta, tapi haltenya dibakar bagaimana saya mau pulang,” kata dia ketika ditemui di depan Grand Indonesia.
Rasa ketakutan itu juga diungkapkan Indra, seorang karyawan di kawasan Thamrin. Bahkan dia tidak berani mengeluarkan mobilnya dari ruang parkir gedung karena takut tiba-tiba terjebak aksi demonstran. Padahal setiap hari dia bolak balik Karawaci Tangerang-Thamrin Jakarta.
”Saya nanti saja pulang kalau sudah aman. Jalan masih banyak yang ditutup,” kata Indra yang menyaksikan aksi bakar halte bus Transjakarta dari kejauhan. Menurut Indra, yang takut pulang, bukan hanya dia. ”Ini teman-teman saya semua, pada belum berani pulang,” kata dia sambil menunjuk sekitar 6 orang anak muda berpakaian rapi itu.
Dia berharap kerusuhan yang terjadi dekat kantornya itu segera selesai dan bisa ditangani polisi. “Semoga cepat selesai,” kata dia. (mad)
Comment