DEPOKRAYANEWS.COM- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkunjung ke Australia. Saat diwawancara media di sana, Anies mengungkit perbedaan kebijakan antara pemerintah pusat dan DKI Jakarta dalam menangani Covid-19.
Anies mengungkit masalah ini dalam wawancara dengan ABC. Ia awalnya ditanya tentang cara pemerintah Indonesia menangani Covid-19 yang menuai kritik pada pertengahan 2021 lalu.
Saat itu, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia melonjak akibat kemunculan virus corona varian Delta.
ABC kala itu mewawancara peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF),Andri Satrio Nugroho, yang mengkritik pemerintah Indonesia karena dianggap lebih mementingkan ekonomi ketimbang kesehatan.
Pilihan Redaksi
Menurut Anies, penanganan Covid-19 saat itu memang menjadi pembelajaran bagi pemerintah. “Covid adalah sesuatu yang tidak kami prediksi. Harus saya katakan, ini jadi salah satu pengalaman pembelajaran kepemimpinan yang terdalam,” ujarnya.
Anies kemudian bercerita Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri sudah menyadari lonjakan tajam angka kematian dan kasus pneumonia.
Pemprov DKI Jakarta di bawah komando Anies pun sudah memutuskan untuk membuat kebijakan berbeda dari pemerintah pusat sejak awal 2020.
Namun, kata Anies, baru satu tahun kemudian kebijakan yang dia ambil selaras dengan upaya penanganan pemerintah pusat.
“Kami mungkin tidak populer, tapi saya memberi tahu tim kami, ‘Jangan khawatir tentang apa yang orang tulis tentang kita hari ini, apa yang dikatakan media sosial tentang kita. Mari khawatir tentang apa yang akan ditulis sejarawan tentang kita di masa depan, karena itulah yang penting,’” katanya. (mad/cnn)
Comment