DEPOKRAYANEWS.COM- Sebanyak 3.000 peserta dari kalangan pelajar mengikuti edukasi keselamatan berlalu lintas yang digelar PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Minggu 12 Februari 2023.
Program yang bertajuk Safety Riding Bersama Jasa Marga ini merupakan implementasi dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jasa Marga untuk membangun dan meningkatkan kesadaran berkendara dengan aman dan selamat.
Para peserta yang dilibatkan Jasa Marga adalah pelajar SMA dan SMK se-Jakarta Timur dan Bekasi serta generasi muda Jasa Marga.
Salah satu alasan mengapa Jasa Marga menggelar safety riding adalah angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi, baik di jalan tol maupun di jalan umum.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), terdapat 3.988 kasus kecelakaan di jalan tol sepanjang 2021. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 2,07% dibandingkan pada 2020 yang sebanyak 3.907 kecelakaan. Jika dirata-rata, maka terjadi 1,82 kecelakaan per kilometer (km) di jalan tol sepanjang tahun 2021.
Jasa Marga juga punya data statistik angka kecelakaan yang masih tinggi dari tahun ke tahun., terutama di Jabodetabek. Paling tinggi terjadi di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Pada ruas Tol Jagorawi misalnya, sepanjang tahun 2019 tercatat ada 142 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 10 orang meninggal. Tahun 2020, angka kecelakaan menurun menjadi 105 kasus dengan 7 orang meninggal. Sedangkan pada tahun 2021, terjadi 102 kasus kecelakaan dengan 6 orang meninggal.
Pada ruas Tol Jakarta-Tanggerang, pada tahun 2019 terjadi 131 kasus kecelakaan dengan 10 orang meninggal, tahun 2020 terjadi 87 kasus kecelakaan dengan 6 orang meninggal dan tahun 2021 terjadi 120 kasus kecelakaan dengan 9 orang meninggal.
Kemudian pada ruas Tol Jakarta-Cikampek, pada tahun 2019 terjadi 365 kasus kecelakaan dengan 26 orang meninggal, tahun 2020 terjadi 276 kasus kecelakaan dengan 22 orang meninggal dan tahun 2021 terjadi 341 kasus kecelakaan dengan 29 meninggal.
Kasus kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek paling tinggi di banding ruas tol lain di Jabodetabek.
Pada ruas jalan Tol Tomang-Cengkareng, pada tahun 2019 terjadi 70 kasus kecelakaan dengan 7 orang meninggal, tahun 2020 terjadi 66 kasus kecelakaan dengan 3 orang meningeal, sedangkan pada tahun 2021 terjadi 117 kasus kecelakaan dengan 4 orang meninggal.
Jumlah angka kecelakaan itu jauh lebih besar lagi apabila ditambah dengan kasus kecelakaan yang terjadi jalan umum. Karena angka kecelakaan di jalan umum, jauh lebih besar dibanding di jalan tol.
Menteri BUMN Erick Thohir merasa prihatin dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Ketika hadir pada acara Safety Riding Bersama Jasa Marga, Erick menyebut jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara karena 124 ribu orang rakyat Indonesia mengalami kecelakaan setiap tahun.
Yang lebih menyedihkan lagi, sekitar 26 ribu dari jumlah kasus kecelakaan itu merupakan anak muda dengan usia di bawah 19 tahun.
“Dari 124 ribu orang yang mengalami kasus kecelakaan, sebesar 25 persen meninggal dunia,’’ tegas Erick.
Pernah terbayang tidak? Orang tua yang kehilangan anaknya, adik yang kehilangan kakaknya dan kakak yang kehilangan adiknya.
Karena itulah, kata Erick, program safety riding sangat penting demi keselamatan di jalan. ‘’Generasi muda harus kita amankan dan diselamatkan dari kecelakaan di jalan, naik motor yang ugal-ugalan hingga tindak kejahatan yang juga harus kita berantas,” ujar Erick.
Bila mengacu pada data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), yang mencatat angka kecelakaan tahun 2021 di jalan tol sebanyak 3.988 kasus, maka sebenarnya angka kecelakaan di jalan tol hanya sekitar 3,2 persen dari rata-rata total kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang disebut Erick Thohir sebanyak 124 ribu kasus.
Namu demikian, Jasa Marga merasa punya tanggungjawab sosial bagaimana menjaga keamanan dan keselamatan berkendara, tidak hanya di jalan tol, tapi juga di jalan umum.
Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Bagus Cahya Arinta B mengatakan program safety riding merupakan salah satu upaya edukasi dan ajakan kepada masyarakat, terutama generasi muda untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua.
“Kami menyadari bahwa seluruh pihak perlu turut berperan aktif melakukan edukasi, persuasi, serta menjadi role model dalam penerapan safety riding guna meningkatkan keselamatan berkendara di Indonesia, khususnya para generasi muda,’’ kata Bagus.
Dia berharap para pelajar yang pernah mengikuti safety riding bisa menjadi contoh bagi pengguna jalan yang lain, bagaimana tertib berlalulintas, bagaimana bekendara yang aman dan nyaman.
”Sejak dini kita harus mengimplementasikan bagaimana berkendara yang aman dan selamat baik di jalan tol maupun di jalan umum lainnya,” kata Bagus.
Jasa Marga berkomitmen untuk mendukung tercapainya target Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) tahun 2021-2040, terutama dalam rangka menurunkan indeks kecelakaan dan fatalitas korban.
Selama tahun 2022, Jasa Marga mencatat faktor penyebab kecelakaan tertinggi di Jalan Tol Jasa Marga Group adalah faktor pengemudi sebesar 85% karena kurang antisipasi, tidak tertib, lelah hingga mengantuk.
Jasa Marga juga rutin menggelar program road safety rangers sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam mengedukasi keselamatan berkendara kepada pengguna jalan tol yang diadakan setiap tahun.
Pada tahun 2023 ini, Jasa Marga menambah target peserta dengan program safety riding dengan sasaran para pelajar dengan fokus kendaraan roda dua sebagai bentuk implementasi program TJSL bidang pendidikan.
Edukasi ini juga dikemas dengan pertunjukan drama yang diperankan oleh para influencer yaitu Lolox dan Atenx Katros.
Program itu memberikan edukasi kepada generasi muda akan pentingnya menerapkan cara berkendara yang aman, sehingga ke depannya dapat menurunkan indeks kecelakaan dan fatalitas korban kecelakaan yang terjadi baik di jalan tol maupun di jalan umum. (desfandri)
Comment