DepokRayanews.com- Dampak musim kemarau yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir mulai dirasakan sebagian masyarakat Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Mereka mengeluh karena air sumur gali dan sumur bor sudah mulai keruh bahkan di beberapa kelurahan sudah kering.
Kekeringan itu, antara lain terjadi pada sebagian komplek Perumahan Bukit Rivaria, Bedahan. Kemudian di Duren Mekar, Sawangan Utara sampai ke Cinangka, perbatasan Kota Depok dengan Kota Tangerang Selatan.
Di sebagian wilayah Serua air juga mulai keruh. Tapi wilayah Kedaung masih aman.
Nori, seorang ibu rumah tangga di wilayah Duren Mekar mengaku terpaksa membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan mandi. beruwuduk dan memasak karena air sumurnya sudah kering.
“Setiap hari saya beli air isi ulang 5 sampai 7 galon, harganya Rp 5 ribu per galon,” kata Nori, Kamis (30/8/2018).
Bahkan kalau lagi tidak punya uang, Nori terpaksa meminta air ke rumah tetangga yang sumurnya belum terlalu kering. Itupun hanya 1 galon.
Tidak jauh dari Duren Mekar yakni kawasan Bedahan juga sudah mulai mengalami kekeringan, termasuk di perumahan Bukit Rivaria.
Ipin, salah seorang warga perumahan Bukit Rivaria terpaksa meminta air ke tetangga di blok lain, karena air sumurnya sudah kering.
“Tapi kalau terlalu sering minta ga enak juga, karena mereka juga khawatir sebentar lagi sumurnya kering,” kata Ipin.
Di daerah Perigi, Sawangan perbatasan dengan Kabupaten Bogor juga sudah mengalami kekeringan. Hal itu diungkapkan Abshori, dan Dheni, warga Perigi.
Kekeringan di Kecamatan Sawangan itu memang tidak merata karena sebagian masih aman. Misalnya di Kampung Poncol dekat RSUD Kota Depok, air masih banyak.
Begitu juga di daerah Pengasinan, sebagian wilayah Duren Mekar, Di wilayah Duren Seribu sampai ke Parung air juga masih banyak. (red)
Comment