Depokrayanews.com- Sekretaris Dinas (Sekdis) Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Erry Sriyanti mengatakan Kota Layak Anak, bukan hanya program Indonesia, tapi kini sudah menjadi program dunia.
“Mewujudkan Kota Layak Anak bukan hanya program Kota Depok, bukan hanya program Indonesia, tapi sudah menjadi program negara-negara di dunia,” kata Erry Sriyanti ketika membuka acara sosialisasi sistem perlindungan terpadu berbasis masyarakat melalui RW ramah anak di Balaikota Depok, Rabu (27/9/2017)
Kegiatan yang digelar Bidang Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak Anak itu diikuti sekitar 100 RW ramah anak se Kota Depok
Menurut Erry, banyak negara di dunia. termasuk Indonesia sudah menyadari pentingnya mewujudkan Kota Layak Anak karena anak-anak sekarang, akan menjadi “sopir’ pada 20-30 tahun mendatang. Mereka menjadi pemimpin masa depan, yang akan membawa negaranya jauh lebih maju.
“Karena itu Kota Layak Anak harus diwujudkan dari sekarang, supaya anak-anak merasa nyaman dan aman di daerahnya atau di kotanya sendiri,” kata Erry.
Kota Layak Anak, kata Erry harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni dari rumah tangga, kemudian dilebarkan ke tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan sampai Kota/Kabupaten.
“Kalau semua level itu sudah layak anak, maka negaranya, akan menjadi Negara Layak Anak,” kata Erry.
Pemerintah Kota Depok, kata Erry tengah berupaya bagaimana terwujudnya RW ramah Anak, Kelurahan dan Kecamatan Layak Anak sehingga suatu saat Depok menjadi Kota Layak Anak.
“Insya Allah kalau Kota Layak Anak itu terwujud, maka akan menjadi aman dan nyaman bagi banyak pihak, termasuk oleh lansia, remaja dan anak-anak,” kata Erry.
Pemerintah pusat, kata Erry, serius mewujudkan kota/kabupaten dan provinsi Layak Anak di daerah-daerah. Setiap dua tahun dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program menuju Kota Layak Anak di masing-masing daerah.
Ada lima kategori atau tingkat Kota Layak Anak yakni Pratama, Madya, Nindya, Utama dan Kota Layak Anak.
Kota Depok, kata Erry, dua tahun lalu mendapat penghargaan pratama, tapi pada Juli 2017 lalu, berhasil meraih penghargaan Nindya.
Erry kemudian memaparkan indikator-indikator pada masing-masing tingkatan,
Untuk kategori pratama misalnya, indikatornya adalah 50 persen warga merasa aman dan nyaman.
Kemudian untuk kategori madya, indikatornya adalah semua masyarakat sudah merasa aman dan nyaman. Kemudian warganya sudah merasa peduli dengan apa yang membahayakan anak-anak. Misalnya di daerah itu dipasang rambu lalulintas.
Untuk kategori Nindya, indikatornya adalah semua RT, RW, kelurahan sudah sangat peduli dengan perkembangan yang ada di daerahnya. Kemudian puskesmasnya sudah dilengkapi dengan ruang bermain anak, pojok membaca dan sebagainya.
Sedangkan untuk kategori utama, indikatornya apabila semua orang tua sudah mendampingi anak-anak ketika di rumah atau ditempat bermain.
“Orangtua tidak lagi berbicara sambil berteriak-teriak, Tapi orangtua sudah menjalin komunikasi yang baik dengan anak,” kata Erry.
Kemudian indikator Kota Layak Anak, kata Erry, adalah ketika anak-anak serasa tinggal di surga, semua merasa nyaman dan aman. Ke mana- mana tidak takut,
Kepala Bidang Tumbuh Kembang dan Pengembangn Kota Layak Anak, Yulia Oktavia mengatakan, saat ini di Kota Depok sudah ada 105 RW ramah anak. “Target kita bagaimana mewujudkan 100 RW ramah anak setiap tahun,” kata Yulia. (red)
Comment